Parapuan.co - Esok, Kawan Puan yang beragama Buddha akan merayakan Hari Raya Waisak. Di Indonesia sendiri, perayaan Hari Raya Waisak umumnya disertai dengan kegiatan melepas lampion.
Acara pelepasan lampion ini bahkan rutin diadakan di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Bukan hanya umat beragama Buddha, pelepasan lampion juga bisa diikuti oleh masyarakat yang membayar tiket.
Lampion yang menyala ini diterbangkan di tengah gelapnya langit malam. Lantas, apa sebenarnya makna penerbangan lampion saat Hari Raya Waisak? Merangkum dari laman Bobo, berikut ulasan lengkapnya untuk kamu!
Makna Menerbangkan Lampion Saat Hari Raya Waisak
Bukan sekedar menambah keindahan langit malam, penerbangan lampion saat Hari Raya Waisak ini ternyata memiliki makna yang cukup mendalam lho, Kawan Puan.
Bagi umat Buddha, api diartikan sebagai semangat dalam diri manusia dalam menjalani kehidupan dan mengharapkan petunjuk. Oleh karena itu, api menjadi unsur yang sangat penting dalam perayaan Waisak dan di setiap lampion.
Lebih dalam lagi, pelepasan lampion menjadi simbol yang sakral untuk melepaskan hal-hal yang bersifat negatif di dalam diri setiap umat Buddha. Setiap lampion yang diterbangkan saat perayaan Waisak juga berisikan doa dan harapan bagi setiap umat Buddha.
Itulah mengapa sebelum diterbangkan, masyarakat umat Buddha bisa menuliskan dan harapannya di lampion yang akan dilepaskan. Sedangkan ketika lampion diterbangkan, harapannya doa-doa yang dipanjatkan menjadi cepat terkabul dan terwujud karena dekat dengan langit.
Kegiatan festival lampion dengan menerbangkannya ke langit malam ini terbagi menjadi beberapa acara, yakni:
Baca Juga: Rekomendasi Hotel Dekat Candi Borobudur untuk Liburan Waisak