- Kekurangan KPR
1. Komitmen Finansial Jangka Panjang
Tenor KPR bisa berlangsung hingga 15–20 tahun. Artinya, kamu harus siap mengalokasikan dana rutin setiap bulan dalam jangka waktu lama. Jika kondisi keuangan berubah, cicilan bisa menjadi beban yang cukup berat.
2. Risiko Suku Bunga Naik
Jika memilih KPR dengan skema suku bunga mengambang (floating), cicilan bulanan bisa meningkat sewaktu-waktu mengikuti perubahan suku bunga pasar. Ini dapat memengaruhi kestabilan keuanganmu.
3. Risiko Rumah Disita Jika Gagal Bayar
Keterlambatan atau ketidakmampuan membayar cicilan dalam waktu tertentu bisa berujung pada penyitaan rumah oleh pihak bank. Biasanya, penyitaan dilakukan setelah ada beberapa peringatan kepada peminjam.
4. Total Harga Rumah Jadi Lebih Tinggi
Bunga pinjaman membuat total pembayaran rumah jauh lebih besar dibandingkan harga awalnya. Selain itu, besaran bunga bisa berbeda tergantung bank dan jenis skema KPR yang dipilih.
5. Pengajuan KPR Bisa Ditolak
Tidak semua pengajuan KPR disetujui. Bank akan mengevaluasi riwayat kredit, penghasilan, serta kemampuan membayar calon peminjam. Riwayat kredit yang buruk atau penghasilan yang tidak mencukupi bisa membuat pengajuan KPR ditolak.
Baca Juga: Gen Z Ingin Cepat Punya Rumah? Hindari 9 Kesalahan Ini saat Mengajukan KPR
Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengambil KPR
Agar proses pengajuan KPR berjalan lancar dan tidak merugikan di kemudian hari, perhatikan beberapa hal berikut:
1. Bandingkan Penawaran Bank: Setiap bank menawarkan bunga dan syarat berbeda. Lakukan survei dan bandingkan beberapa bank agar mendapatkan skema yang paling sesuai.
2. Cek Reputasi Pengembang: Jika membeli rumah dari pengembang, pastikan pengembang tersebut terpercaya dan memiliki rekam jejak baik dalam penyelesaian proyek.
3. Periksa Legalitas Rumah: Pastikan rumah yang akan dibeli memiliki dokumen lengkap dan sah secara hukum, termasuk sertifikat tanah dan IMB.
(*)