Parapuan.co - Hari Raya Waisak merupakan perayaan keagamaan bagi umat Buddha, sekaligus momen sakral untuk merenungi makna kehidupan, kebijaksanaan, dan kasih sayang kepada sesama makhluk. Dalam perayaan ini, terdapat berbagai tradisi dan simbolisme yang dijalankan dengan khidmat.
Ada banyak elemen yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Hari Raya Waisak, termasuk makanan khasnya. Tidak hanya menggunggah selera, beberapa makanan ini ternyata juga memiliki nilai filosofis.
Merangkum dari laman RRI, berikut makanan yang kerap dihidangkan saat momen spesial bagi umat Buddha tersebut, seperti:
1. Nasi Gemuk
/photo/2025/05/08/2149056822jpg-20250508114809.jpg)
Di Jambi, dalam rangka menyambut hari suci Waisak, para penganut agama Buddha kerap menghidangkan Nasi Gemuk. Ragam lauk yang mengelilingi sepiring nasi ini selalu jadi keistimewaan tersendiri dalam hidangan.
Biasanya, Nasi Gemuk diolah dari beras putih yang diberi santan, daun pandan, daun jeruk, serta daun salam. Aroma wangi akan muncul pada nasinya dan menggugah selera.
2. Kue Burgo
/photo/2025/05/08/jajanan-burgojpg-20250508114934.jpg)
Baca Juga: Selain Borobudur, 2 Candi Ini Juga Turut Jadi Lokasi Perayaan Waisak
Walaupun dinamakan kue, tetapi sejatinya makanan ini lebih mirip otak-otak gulung. Seporsi kue burgo biasanya disajikan bersama telur rebus, kuah santan, dan taburan bawang goreng.
3. Nasi Lesah
/photo/2025/05/08/5e3bd67fc0c66jpg-20250508115058.jpg)
Jika merayakan Waisak di kota Magelang, maka sepulang dari sembahyang kamu bisa mencicipi nasi lesah. Kuliner legendaris itu sudah sangat terkenal lantaran identik dengan nasi yang direndam kuah soto kental.
4. Tempoyak
/photo/2025/05/08/63174e1025ad9jpg-20250508115303.jpg)
Tempoyak jadi makanan yang paling sering disajikan saat Waisak, makanan ini tampak seperti pepes ikan. Sejatinya, tempoyak adalah sambal hasil fermentasi buah durian.
Buah durian dipilih dan difermentasi terlebih dahulu. Setelah matang, baru kemudian dicampur serta diguyur oleh kuah pedas, berbahan dasar cabai, juga tomat segar.
5. Mangut Beong
/photo/2025/05/08/istock-1909269719jpg-20250508115407.jpg)
Di sebelah barat Candi Borobudur, terdapat salah satu warung yang menyajikan hidangan mangut beong. Sama dengan sasi lesah, sajian satu ini juga jadi kuliner andalan saat Waisak dan khas di Kota Magelang.
Beong merupakan ikan sejenis lele atau patin, dimasak dan dicampur dengan bumbu rempah pedas. Setelahnya, dimakan bersamaan nasi hangat supaya makin sedap.
Baca Juga: Perayaan Waisak, Berikut 3 Makanan Khas Magelang yang Wajib Kamu Coba
(*)