Perubahan Berat Badan Bayi di Kandungan hingga Lahir adalah Normal, Kenali Polanya

Arintha Widya - Rabu, 7 Mei 2025
Perubahan berat badan bayi sejak di dalam kandungan sampai lahir.
Perubahan berat badan bayi sejak di dalam kandungan sampai lahir. LPETTET

Parapuan.co - Perkembangan janin selama masa kehamilan bukan hanya soal bertambahnya usia kehamilan, tetapi juga pertumbuhan fisik yang luar biasa — terutama dalam hal berat badan. Dari hanya beberapa gram pada trimester pertama hingga mencapai beberapa kilogram saat lahir, perjalanan berat badan bayi di dalam kandungan menjadi salah satu indikator penting untuk memantau kesehatan janin.

Sayangnya, barangkali tidak banyak orang tua tahu bahwa perubahan berat badan bayi sejak dalam kandungan hingga lahir adalah hal yang normal, kecuali ada indikasi tertentu berdasarkan pemeriksaan dokter.

Hal yang membuat orang tua khawatir adalah ketika mendapati berat badan lahir anaknya berbeda beberapa jam setelah dilahirkan. Atau, berat badan lahirnya berbeda dengan ketika bayi diperiksa terakhir kali sebelum persalinan.

Agar tidak salah paham, yuk kenali pola perubahan berat badan bayi sejak masih di dalam kandungan hingga lahir sebagaimana merangkum Baby Center di bawah ini!

Bagaimana Dokter Memantau Pertumbuhan Berat Janin?

Pertumbuhan berat badan bayi dalam kandungan biasanya dipantau oleh dokter kandungan atau bidan melalui beberapa metode. Salah satunya adalah pemeriksaan ultrasonografi (USG), terutama saat usia kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga.

Melalui USG, dokter dapat mengukur beberapa parameter penting seperti diameter kepala (BPD), lingkar kepala (HC), lingkar perut (AC), dan panjang tulang paha (FL). Data tersebut kemudian digunakan untuk memperkirakan berat janin (estimated fetal weight/EFW).

"Jika semuanya berjalan baik, bayi Anda akan kurang lebih sesuai dengan angka pada grafik pertumbuhan janin, tetapi ini bukanlah sesuatu yang akan rutin Anda dengar saat kunjungan prenatal," jelas dr. Layan Alrahmani, spesialis obstetri dan ginekologi serta kedokteran janin, sekaligus anggota Dewan Penasihat Medis BabyCenter.

Ia menambahkan, "Jika Anda punya pertanyaan tentang ukuran bayi dan bagaimana pertumbuhannya, mintalah detail pribadi dari penyedia layanan kesehatan Anda."

Baca Juga: Dokter Jelaskan Batas Usia Ideal Perempuan Ikut Program Bayi Tabung

Selain USG, di usia kehamilan yang lebih lanjut, dokter juga akan memantau tinggi fundus (jarak dari tulang kemaluan hingga puncak rahim) untuk menilai pertumbuhan bayi.

Pola Kenaikan Berat Badan Bayi per Minggu

Pertumbuhan berat badan janin tidak terjadi secara merata setiap minggu. Pada umumnya, pertambahan berat badan akan berlangsung pesat hingga usia kehamilan 35 minggu, lalu mulai melambat mendekati waktu persalinan.

Berikut gambaran rata-rata perubahan berat badan janin sepanjang kehamilan:

  • 8 minggu: Berat janin sekitar 7 gram.
  • 12 minggu: Berat janin meningkat menjadi sekitar 15 gram.
  • 16 minggu: Berat janin mencapai sekitar 29 gram, dengan kenaikan rata-rata sekitar 19 gram per minggu.
  • 20 minggu: Berat janin sekitar 300 gram, dengan pertambahan rata-rata sekitar 59 gram per minggu.
  • 30 minggu: Berat janin sekitar 1,4 kilogram, dengan pertambahan rata-rata sekitar 175 gram per minggu.
  • 35 minggu: Berat janin mencapai sekitar 2,4 kilogram, dan pada masa ini laju pertumbuhan mencapai puncaknya dengan pertambahan sekitar 215 gram per minggu.
  • 40 minggu (cukup bulan): Berat janin rata-rata sekitar 3,4 kilogram, dengan pertumbuhan yang melambat menjadi sekitar 168 gram per minggu.

Pada kasus kehamilan kembar, laju pertumbuhan biasanya melambat lebih awal — sekitar usia kehamilan 28 minggu — dengan pertambahan rata-rata sekitar 170 gram per minggu per bayi.

Apa yang Terjadi Jika Berat Janin Tidak Sesuai Usia Kehamilan?

Apabila estimasi berat janin berada di bawah persentil ke-10 untuk usia kehamilan, janin mungkin didiagnosis mengalami intrauterine growth restriction (IUGR) atau fetal growth restriction (FGR). Artinya, janin tumbuh lebih lambat dibandingkan standar rata-rata. Sebagian bayi dengan IUGR memang hanya berukuran kecil tetapi sehat. Namun, ada kalanya kondisi ini disebabkan oleh masalah seperti gangguan plasenta, infeksi, atau kelainan genetik.

Bayi yang lahir dengan FGR disebut small for gestational age (SGA). Meskipun sebagian besar bayi SGA yang sehat akan tumbuh dengan baik, mereka berisiko lebih tinggi mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti gula darah rendah, kuning (jaundice), bahkan komplikasi jangka panjang, terutama jika lahir prematur.

Gambaran Berat Badan Janin di Minggu-Minggu Penting

Baca Juga: Cara Mendaftarkan Bayi Baru Lahir Menjadi Peserta BPJS Kesehatan

Untuk memberi gambaran yang lebih konkret, berikut berat badan janin di beberapa pekan penting kehamilan:

  • 20 minggu: Berat janin sekitar 300 gram (panjang sekitar 25 cm).
  • 32 minggu: Berat janin sekitar 1,95 kilogram (panjang sekitar 43 cm).
  • 33 minggu: Berat janin hampir 2,27 kilogram.
  • 37 minggu: Berat janin sekitar 3,04 kilogram (panjang sekitar 48 cm).

Bagaimana Setelah Bayi Lahir?

Rata-rata berat bayi baru lahir adalah sekitar 3,2 hingga 3,4 kilogram. Namun, rentang berat lahir bayi sehat bisa sangat bervariasi, dari kurang dari 2,3 kilogram hingga lebih dari 4 kilogram. Menariknya, dalam beberapa hari pertama setelah lahir, sebagian besar bayi akan kehilangan sekitar 5–10% dari berat lahir mereka. Hal ini normal dan biasanya berat badan tersebut akan kembali dalam dua minggu pertama kehidupan. Bahkan, sebagian besar bayi akan menggandakan berat lahirnya pada usia 4 bulan.

Meski ada grafik dan angka rata-rata, setiap bayi memiliki pola pertumbuhan yang unik. Karena itu, penting bagi orang tua untuk aktif bertanya kepada dokter jika ada kekhawatiran terkait pertumbuhan bayi selama kehamilan.

(*)

Sumber: babycenter
Penulis:
Editor: Arintha Widya