Mengenal Kandungan Hidrokuinon pada Kosmetik dan Efek Sampingnya

Saras Bening Sumunar - Selasa, 4 Maret 2025
Mengenal kandungan hidrokuinon pada kosmetik.
Mengenal kandungan hidrokuinon pada kosmetik. Freepik

Parapuan.co - Banyak bahan aktif yang digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit, mulai dari hiperpigmentasi, flek hitam, hingga warna kulit tidak merata. Salah satu bahan yang cukup kontroversial namun masih sering ditemukan dalam produk pencerah kulit adalah hidrokuinon.

Kawan Puan mungkin menemukan produk yang mengklaim dapat mencerahkan wajah dalam waktu singkat. Jika kamu membaca labelnya, ada kemungkinan hidrokuinon menjadi salah satu kandungan utamanya.

Namun, apakah bahan ini benar-benar aman? Beberapa negara telah membatasi penggunaannya karena efek samping yang mungkin terjadi.

Di Amerika Serikat, misalnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengizinkan penggunaan hidrokuinon dalam produk kosmetik dengan konsentrasi hingga 2 persen untuk produk yang dijual bebas, dan hingga 4 persen untuk produk dengan resep. 

Sementara merujuk dari laman LAB HALAL LPPOM MUIdi Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengatur penggunaan hidrokuinon dalam produk kosmetik. Produk dengan kandungan hidrokuinon hanya boleh digunakan dengan resep dokter dan di bawah pengawasan medis, serta tidak boleh beredar secara bebas. Hal ini untuk memastikan bahwa penggunaan bahan ini tetap aman dan sesuai dengan indikasi medis.

Lantas, apa sebenarnya senyawa hidrokuinon dan adakah efek samping penggunaannya? Berikut PARAPUAN merangkum informasi lengkapnya untukmu:

Apa Itu Hidrokuinon?

Hidrokuinon adalah senyawa organik yang dikenal sebagai agen depigmentasi. Bahan ini bekerja dengan cara menghambat produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit.

Karena kemampuannya dalam mencerahkan kulit, hidrokuinon sering digunakan dalam produk kosmetik dan obat topikal untuk mengatasi melasma, hiperpigmentasi pasca-inflamasi, bintik hitam akibat paparan sinar matahari, serta bekas jerawat.

Baca Juga: Tak Perlu Mahal, Ini Tips Memilih Sunscreen yang Efektif untuk Lindungi Kulit

Dilansir dari laman Siloam Hospitals, hidrokuinon sederhananya memutihkan kulit dengan mengurangi jumlah melanosit, produsen melanin penghasil warna kulit. Produksi melanin berlebih dapat menimbulkan hiperpigmentasi. Peran hidrokuinon di sini adalah membantu mengendalikan melanosit sehingga kulit menjadi lebih cerah secara bertahap.

Hidrokuinon hanya digunakan sebagai obat topikal untuk depigmentasi. Sebagai obat keras, penggunaan hidrokuinon hanya boleh digunakan dengan resep dokter.

Risiko dan Bahaya Penggunaan Hidrokuinon

Penggunaan hidrokuinon secara tidak tepat atau berlebihan dapat menimbulkan sejumlah bahaya bagi kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan hidrokuinon meliputi:

Iritasi

Hidrokuinon dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama jika digunakan dalam konsentrasi tinggi atau dalam jangka panjang. Pengguna dapat mengalami kemerahan, gatal, dan rasa terbakar pada area yang dioleskan. Kulit juga menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, yang dapat meningkatkan risiko terbakar matahari dan memperparah kondisi kulit.

Ochronosis Eksogen

Salah satu efek samping serius dari penggunaan hidrokuinon adalah ochronosis eksogen, kondisi di mana kulit menjadi lebih gelap dan tebal, serta muncul bintik-bintik kebiruan. Alih-alih mencerahkan kulit, penggunaan jangka panjang hidrokuinon justru dapat menyebabkan perubahan warna kulit yang permanen dan sulit untuk diobati.

Gangguan Fungsi Ginjal dan Hati

Penggunaan hidrokuinon dalam jangka panjang dan dengan konsentrasi tinggi juga dapat mempengaruhi organ dalam tubuh seperti ginjal dan hati. Hal ini disebabkan oleh penyerapan bahan kimia ini ke dalam aliran darah, yang kemudian dapat membebani kinerja organ tersebut.

Baca Juga: Fakta vs. Mitos Seputar Permasalahan Kulit Menurut Dokter Kecantikan

(*)

Sumber: Siloam Hospitals,LPPOM MUI
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini