Psikolog Beri Tips Mengajarkan Anak Down Syndrome tentang Life Skill

Anna Maria Anggita - Selasa, 19 Maret 2024
Tips mengajarkan anak down syndrome mengenai life skill.
Tips mengajarkan anak down syndrome mengenai life skill. Passakorn Prothien

Parapuan.co - Mendidik anak berkebutuhan khusus seperti down syndrome itu tidak boleh sembarangan.

Pasalnya ada tantangan tersendiri bagi para orang tua untuk mendidik anak down syndrome agar lebih bisa mandiri.

Menjelang Hari Down Syndrome Sedunia yang diperingati setiap 21 Maret, Paramita Indraswari selaku psikolog pendidikan pun membagikan tips mengajarkan anak down syndrome mengenai keterampilan hidup.

Saat ditemui PARAPUAN di Buumi, Pacific Place, Jakarta, Senin (18/3/2024), Paramita pun membagikan tips mengajarkan anak down syndrome tentang life skill:

Pakai Visual Cues

"Jadi memang anak biasa itu satu dua kali ya, tapi kalau misalnya down syndrome itu perlu pengulangan dan pengulangannya itu harus konsisten," terang Paramita.

Menurutnya, cara paling mudah untuk membantu anak down syndrome yakni dengan visual cues (isyarat visual).

"Kita membantunya dengan visual cues jadi pakai kartu atau pakai gambar," imbuhnya.

Dalam kartu tersebut pun ada gambar yang akan dilakukan anak down syndrome, salah satunya cara makan.

Baca Juga: Terapi Bicara Dapat Membantu Anak Down Syndrome, Bagaimana Caranya?

Belajar Step by Step

"Jadi kita kasih tahu gitu, misalnya cara makan, pertama-tama ambil piring dulu, terus habis itu tangannya dinaikin, terus habis  itu masukkin ke mulut," kata Paramita.

Ia menegaskan visual cues untuk anak down syndrome pun bukan hanya soal langsung makan saja.

"Visual cues-nya itu enggak cuma makan, tapi memang step by step itulah sebenarnya yang aku mention mengenai individual educational program," imbuh Paramita.

"Individual educational program bahwa memang programnya itu enggak berkaitan dengan akademis aja, itu juga life skills," lanjutnya.

Ia pun menegakan edukasi itu bisa dalam bentuk apapun termasuk hal-hal yang menunjang kemandirian anak down syndrome.

"Apapun itu (yang mau diajarkan) metodenya harus dipecah-pecah, enggak bisa langsung 'Kamu ambil balon habis itu tutup ya pintunya' enggak bisa kaya gitu," ujar Paramita.

"Jadi ya memang harus pelan-pelan dulu gitu," tutupnya.

Baca Juga: Insecure karena Terlahir Down Syndrome, Begini Cara Namira Zania Melewatinya

(*)