Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Wujudkan Komitmen Ramah Lingkungan, L'Oreal Indonesia Capai 100 Persen Energi Terbarukan

Citra Narada Putri - Jumat, 8 Maret 2024
L'Oreal Indonesia capai 100 persen energi terbarukan.
L'Oreal Indonesia capai 100 persen energi terbarukan. (Dok. Citra Narada/PARAPUAN)

Parapuan.co - Di tengah pertumbuhan yang masif, tak dapat dimungkiri bahwa industri kecantikan turut memberikan sumbangsih terhadap kerusakan lingkungan. 

Sebuah laporan oleh Quantis menyoroti bahwa ada beberapa faktor dalam industri kecantikan yang memengaruhi keseimbangan lingkungan.

Adapun hal dalam industri kecantikan yang berkontribusi terhadap total emisi yang merusak lingkungan adalah ekstraksi dan pengolahan bahan baku kecantikan (10%), kemasan plastik produk kecantikan (20%), hingga transportasi (10%).

Laporan Minderoo Foundation yang mengatakan bahwa industri kosmetik global memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahun, yang sebagian besar tidak dapat didaur ulang.

Jika tidak ada tindakan mengatasi masalah ini, maka kehidupan manusia bisa dalam ambang kematian.

Dimana, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), bahwa emisi karbon bisa menyebabkan sekitar 250.000 kematian tambahan per tahun, pada tahun 2030 hingga 2050. 

Sementara sampah plastik produk kecantikan yang dibiarkan terbuang begitu saja akan berakhir ke lautan, dengan kurang lebih 29 juta metrik ton per tahun, atau setara dengan 50 kilogram plastik per meter garis pantai di seluruh dunia.

Melihat peliknya masalah ini, maka perlu ada aksi nyata untuk membuat industri kecantikan lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ini jugalah yang dilakukan oleh L'Oreal Indonesia untuk turut berkontribusi menghadirkan industri kecantikan di Tanah Air yang lebih eco-friendly.

 Baca Juga: Jangan Dibuang! Kumpulkan Botol Skincare Kosong untuk Dapat Reward Ini

Adapun dalam salah satu upayanya, L'Oreal Indonesia telah beralih ke energi terbarukan sejak tahun 2014, dengan mengadopsi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PLN Kracak untuk pabriknya di Cikarang.

Pada tahun 2017, kantor pusat dan gudang L'Oreal Indonesia turut beralih ke solusi energi terbarukan.

Dan pada akhir tahun 2023, perusahaan memperkuat komitmen lingkungannya untuk menghilangkan penggunaan gas dengan memasang boiler listrik sebagai teknologi pemanas yang lebih berkelanjutan untuk pabriknya.

Setelah diimplementasikan sepuluh tahun terakhir, L'Oreal Indonesia telah berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 78 persen. 

Upaya transformasi ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan yaitu 'L'Oréal for the Future' dan misi pemerintah Indonesia untuk mempercepat dekarbonisasi industri sebagai bagian integral dari target Net Zero Emission 2060 Indonesia.

Satu dekade berlalu, akhirnya L'Oreal Indonesia mengumumkan pencapaian pengadaan 100% energi terbarukan di seluruh situs operasionalnya.

Ini adalah salah satu upaya L'Oreal Indonesia untuk menjalankan praktik bisnis berkelanjutan di Tanah Air demi mengatasi perubahan iklim dan dekarbonisasi.

Di sisi lain, pencapaian ini juga digapai dua tahun lebih cepat dari target global perusahaan pada tahun 2025.

"Transisi kami dalam pengadaan 100 persen energi terbarukan yang dimulai satu dekade lalu dan pemasangan boiler listrik inovatif baru-baru ini tidak hanya menunjukkan komitmen kami terhadap keberlanjutan, tetapi juga menunjukkan peran perintis L'Oréal dalam mendorong industri menjadi lebih berkelanjutan," ujar Junaid Murtaza, Presiden Direktur L'Oréal Indonesia di Pabrik L'Oreal Indonesia di Cikarang (7/3/2024). 

Baca Juga: Seniman Ini Sulap Botol Kosong Kiehl's Jadi Karya Seni Penuh Makna

Komitmen Berkelanjutan di Pabrik L'Oreal Indonesia

Untuk membuktikan upaya keberlanjutan yang dilakukan, PARAPUAN pun turut bertandang ke pabrik L'Oreal Indonesia yang terbesar di dunia. 

Pabrik L'Oreal Indonesia yang terletak di Cikarang ini menjadi pusat produksi tunggal untuk produk-produk perawatan kulit dan rambut L'Oreal di kawasan Asia Tenggara.

Adapun dalam pabrik ini pula menampung kapasitas lebih dari 57 persen, yang dialokasikan untuk ekspor ke 18 negara di seluruh dunia.

Di dalam pabrik ini pula tim PARAPUAN melihat teknologi inovatif yang diadopsi L'Oreal Indonesia untuk mengganti bahan bakar tradisional yang menghasilkan emisi karbon seperti biomassa, gas atau minyak bumi. 

Salah satunya adalah dengan pemasangan boiler listrik, yang mana alih-alih menggunakan bahan bakar tradisional, alat ini memakai listrik ramah lingkungan.

Boiler listrik di pabrik L'Oreal Indonesia, mengganti penggunaan bahan bakar tradisional menjadi listrik ramah lingkungan.
Boiler listrik di pabrik L'Oreal Indonesia, mengganti penggunaan bahan bakar tradisional menjadi listrik ramah lingkungan. (Dok. L'Oreal Indonesia)

Sebagai salah satu komitmen ramah lingkungan, L'Oreal Indonesia juga mengelola air secara berkelanjutan. 

Adapun hal yang dilakukan adalah dengan gerakan efisiensi dari berbagai lini, bukan hanya dari operasional, tapi juga dari berbagai aktivitas.

Baca Juga: Ini Dia 5 Cara Memilih Produk Kecantikan yang Ramah Lingkungan

Pada tahun 2019, pabrik L’Oréal mengganti pendingin berpendingin air dengan pendingin berpendingin udara, sehingga menghemat sekitar 4.500 m3 air per tahun.

Selain itu, pabrik ini juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk mengubah limbah pembersih tangki dan sisa air boiler.

Berkat adanya instalasi rumah kaca, limbah olahan diubah menjadi bahan bakar semen alternatif.

Instalasi rumah kaca, mengolah limbah menjadi bahan bakar semen alternatif di pabrik L'Oreal Indonesia.
Instalasi rumah kaca, mengolah limbah menjadi bahan bakar semen alternatif di pabrik L'Oreal Indonesia. (Dok. L'Oreal Indonesia)

Semua inisiatif ini merupakan bagian dari perjalanan menuju Pabrik Waterloop pada tahun 2026, sebuah pabrik yang mendaur ulang seluruh air dalam proses produksinya.

"Kami telah mengoptimalkan penggunaan air di seluruh operasi pabrik kami sebagai bagian dari perjalanan kami untuk menjadi pabrik Waterloop pada tahun 2026. Dan kami pun turut melindungi keanekaragaman hayati di sekitar pabrik kami yang memiliki area hijau sebesar 37 persen," ujar Direktur Pabrik L'Oréal Indonesia, Hassan Asif. 

Diketahui, bahwa dengan pengelolaan air secara berkelanjutan ini telah membuahkan hasil positif, yaitu penggunaan air di pabrik L'Oreal Indonesia telah berkurang hingga 15 persen dari tiga tahun yang lalu.

(*)

Baca Juga: Limbah Pakaian dan Kosmetik Rusak Lingkungan, Ini Cara Terapkan Gaya Hidup Zero Waste

BERITA TERPOPULER FASHION & BEAUTY: Makeup Flawless Korea hingga Gaya Karina Aespa

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.