Pada koleksi ini, Wilsen Willim memakai material katun primisima, dengan warna batik bernuansa coklat, putih, hitam, dan terang, yang semuanya dikemas dalam potongan rok, sarung, dan atasan seperti kemeja ataupun luaran.
Dalam kesempatan ini pula, ia mengeksplorasi karyanya dengan potongan busana tradisional Indonesia yang dikemas kontemporer.
Misalnya seperti yang pernah dilakukannya saat merancang busana beskap dengan potongan samping khas Wilsen Willim untuk dipakai Dian Sastrowardoyo pada Busan Film Festival 2023 saat promosi serial Gadis Kretek lansiran Netflix.
Adapun potongan busana tradisional yang dipamerkan di PIFW 2024 oleh Wilsen Willim berupa beskap, surjan, kebaya janggan, kebaya kutubaru hingga kebaya kartini yang diolah dengan potongan modern.
Pada perhelatan PIFW 2024, Parang Kencana mempersembahkan koleksi Sanjita yang terinspirasi dari sejarah dan filosofi Kerjaan Majapahit.
Koleksi ini direpresentasikan melalui siluet yang strong, bold dan boxy, yang kemudian dikombinasikan dengan motif batik khas Majapahit, Sinjang Kawung.
Setiap desain dari motif batik yang disematkan dalam koleksi ini memiliki makna tersirat.
Baca Juga: 3 Tips Mix and Match Batik supaya Tampilan Tak Terkesan Kuno
