Catat dan Pahami, Ini Fakta Stres Oksidatif dan Dampaknya yang Bahaya!

Tim Parapuan - Kamis, 8 Februari 2024
Perempuan yang mengalami stres oksidatif.
Perempuan yang mengalami stres oksidatif. (Milos DimicGetty Images)

Mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan adalah jalan keluar bagi Kawan Puan untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya stres oksidatif.

Berbagai makanan kaya antioksidan dapat ditemukan pada makanan berikut.

1. Sayuran: brokoli, kembang kol, bayam, jagung, tomat, wortel, labu kuning.

2. Buah-buahan: semangka, mangga, anggur, jeruk, kiwi, alpukat.

3. Kacang-kacangan: kedelai, tahu (terbuat dari kedelai), kacang polong, wijen.

4. Produk Hewani: susu, makanan laut, dan daging tidak berlemak.

Namun, konsumsi makanan-makanan di atas dengan takaran secukupnya, ya!

Sebab, jika berlebihan dapat mendorong terjadinya pro-oksidan dan menyebabkan kerusakan.

Kawan Puan dapat melakukan konsultasi dengan dokter atau tenaga ahli lainnya supaya mendapatkan asupan yang ideal dan sehat.

Makanan kaya akan antioksidan memang perlu, tapi bukan berarti menjadi pengganti pilihan makanan sehat keseluruhannya, ya!

Baca Juga: Apa itu Erupsi Obat? Simak Gejala Kondisi Medis Viral di TikTok

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Sumber: verywellhealth.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Bantu Hindari Risiko Stunting pada Anak, Asupan Protein Jadi Kunci