Review Film Sehidup Semati, Thriller Horor Kisah Perempuan Korban Dogma

Rizka Rachmania - Kamis, 11 Januari 2024
Review film Sehidup Semati yang dibintangi Laura Basuki sebagai perempuan korban KDRT.
Review film Sehidup Semati yang dibintangi Laura Basuki sebagai perempuan korban KDRT. Dok. Starvision

 

Soroti Pentingnya Support System

Selain kental akan isu patriarki, film Sehidup Semati juga menunjukkan pentingnya support system bagi seorang perempuan, terlebih jika ia dalam posisi sebagai korban.

Support system yang dimaksud di sini adalah yang baik dan bisa memberikan saran atau masukan agar perempuan tidak jadi korban. Entah itu korban kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, maupun yang lain.

Dalam film ini, ada sosok Asmara yang diperankan oleh Asmara Abigail sebagai seseorang yang memberikan sudut pandang lain pada Renata saat dirinya berada di pernikahan toksik.

Asmara seolah hadir untuk membuka mata Renata bahwa kekerasan dalam rumah tangga itu tidak bisa dibenarkan dan ada pilihan untuk berpisah.

Upi sang sutradara juga menyoroti pentingnya support system bagi perempuan yang jadi korban kekerasan, terlebih jika lingkungan sekitarnya mendukungnya tetap berada di tempat yang sama.

"Jadi saya pikir mengerikan sekali ya, jika hal itu dibiarkan terus-menerus, kasihan sekali perempuan-perempuan seperti Renata yang dia tidak punya support system," ucap Upi.

"Saya pengin sekali bikin cerita ini supaya tidak ada lagi perempuan-perempuan seperti Renata, dan perempuan-perempuan punya support system yang bagus," pungkasnya.

Film Sehidup Semati sudah tayang di bioskop mulai 11 Januari 2024. Selamat menonton, Kawan Puan!

Baca Juga: Sinopsis Film Sehidup Semati, Kisah Perempuan Korban KDRT dan Perselingkuhan

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania