Milestone Berkomunikasi pada Anak Usia 0-5 Tahun, Simak 8 Tahap Perkembangannya

Arintha Widya - Selasa, 2 Januari 2024
Milestone berkomunikasi pada anak usia 0-5 tahun
Milestone berkomunikasi pada anak usia 0-5 tahun Freepik

5. Usia 2 hingga 3 Tahun

Anak usia 2 hingga 3 tahun sudah paham konsep "di dalam", "di atas"; serta sudah mengetahui kata ganti "aku", "kamu", atau "dia".

Mereka juga mengerti kata-kata deskriptif seperti besar, kecil, senang, dll, dan pengucapannya mulai jelas.

Pada usia ini, anak sudah bisa menggunakan kalimat berisi tiga kata.

6. Usia 3 hingga 4 Tahun

Tahap berikutnya pada kemampuan berkomunikasi anak di usia 3-4 tahun, mereka sudah bisa berbicara cukup lancar.

Meski kadang pengucapannya masih belum jelas untuk konsonan sulit seperti R, Z, S, atau konsonan gabungan TH, SH, CH.

Pada tahap ini, si kecil sudah bisa mengekspresikan ide dan perasaannya ke dalam kata-kata.

Mereka juga sudah bisa menjawab pertanyaan sederhana semisal, "Apa yang kamu lakukan ketika lapar?"

Baca Juga: 4 Perilaku Menyebalkan Balita, Ternyata Ini yang Coba Mereka Ungkapkan

7. Usia 4 hingga 5 Tahun

Di usia balita, anak sudah mampu memahami pertanyaan yang lebih kompleks.

Meski bisa bicara dengan lebih jelas, akan tetapi ada yang masih membuat kesalahan saat mengucapkan kata yang panjang, semisal "hipopotamus" atau "dinosaurus".

Mereka bisa mendeskripsikan cara melakukan sesuatu, misalkan "Aku sedang melukis", "Aku sedang makan bakso", dll.

Pada usia 4-5 tahun, balita juga dapat menjawab pertanyaan "mengapa".

8. Usia 5 tahun

Kemampuan berkomunikasi anak akan semakin baik ketika berusia 5 tahun. Mereka sudah bisa terlibat dalam percakapan.

Anak di usia ini juga sudah bisa mengerjakan tugas yang diinstruksikan, mendeskripsikan objek, dan dapat menyusun kalimat dengan 8 kata atau lebih.

Bahkan, di usia ini anak sering kali sudah menggunakan imajinasi untuk membuat dan menyampaikan cerita.

Itulah tadi milestone anak usia 0 sampai 5 tahun. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat, ya.

Baca Juga: 6 Cara Mengajarkan Anak Balita Menggunakan Alat Makan Sendiri

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria