Menariknya, rice bran oil ini ternyata berkaitan dengan tradisi kuliner masyarakat Jepang lebih dari 100 tahun lalu.
Di hidangan Jepang, minyak bekatul memberi sentuhan lembut dan karakteristik yang khas.
"Minyak bekatul murni memiliki ikatan yang mendalam dengan sejarah memasak masyarakat Jepang. Ini karena minyak bekatul yang tidak mengubah karakteristik bahan makanan ketika diolah," ungkap chef Hideki Fujiwara, chef asal Jepang dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tradisi kuliner Jepang yang menghargai bahan makanan berkualitas tinggi dan masih tetap ingin mencicipi rasa asli bahan masakan meski telah melalui berbagai olahan masakan seperti deep frying, stir frying, maupun salad dressing.
"Ada banyak ragam kategori minyak goreng premium, namun belum tentu bisa dipakai untuk deep frying. Inilah sebabnya minyak bekatul murni, seperti Sania Royale Rice Bran Oil ini, bisa menjadi pilihan utama," lanjut chef Hideki.
Dalam kesempatan ini, chef Hideki pun juga menghadirkan masakan khas Jepang yang menggunakan rice bran oil yakni kakiage dan wakame salad.
Kakiage merupakan hidangan goreng berupa tumisan berbagai potongan sayuran yang dicampur dalam adonan tepung, dapat dianggap sebagai makanan Jepang yang sehat dan bergizi.
Sedangkan wakame salad yang dihadirkan untuk menunjukkan bagaimana Sania Royale Rice Bran Oil yang sehat dapat menjadi elemen pengikat rasa dan aroma berbagai bahan dalam salad.
"Besar harapan kami Sania Royale Rice Bran Oil ini akan diterima baik oleh konsumen karena keunggulannya, menjadi pionir di bidang healthy cooking oil. Dengan itu, berarti kami juga berkontribusi pada gaya hidup #SehatTanpaBatasan masyarakat luas," pungkas Nuri Rialen selaku Head of Marketing Sania Royale.
Baca Juga: Cocok Jadi Ide Usaha ala Korea, Ini Cara Mudah Membuat Tteokbokki
(*)
