Benarkah Pekerjaan Perawatan Hanya untuk Perempuan? Ini Kata Ahli

Anna Maria Anggita - Jumat, 17 November 2023
Pekerjaan perawatan di rumah tanggung jawab bersama.
Pekerjaan perawatan di rumah tanggung jawab bersama. Jcomp

Parapuan.co - Pekerjaan perawatan di rumah seharusnya merupakan tugas bersama yang dilakukan oleh suami dan istri, bahkan anak-anak juga perlu turut dilibatkan.

Sayangnya berdasarkan hasil survei dari Katadata Insight Center yang bekerja sama dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengungkap bahwa pekerjaan perawatan didominasi oleh perempuan.

Dalam survei yang dipaparkan oleh Satria Triputra selaku Survey Manager di Katadata Insight Center dalam acara "Pekerjaan Perawatan: Tanggung Jawab Perempuan atau Bersama" di Hotel Indonesia Kempinski (15/11/2023), dijelaskan bahwa ada dua jenis pekerjaan perawatan, yaitu yang bersifat langsung dan tidak langsung.

Pekerjaan perawatan yang bersifat langsung, personal dan relasional contohnya seperti memberi makan bayi, merawat anak atau pasangan yang sakit, sedangkan yang tidak langsung antara lain memasak dan bersih-bersih.

Menurut survei yang dilakukan dari 15 September sampai 3 November 2023 terhadap 2.217 responden, 68,3 persen responden laki-laki menyatakan wajar jika perempuan meninggalkan pekerjaan berbayarnya demi tanggung jawab perawatan sebagai bagian dari kewajibannya sebagai ibu atau anak perempuan.

Ironisnya, sekitar 66,2 persen responden perempuan juga mempunyai gagasan serupa bahwa mereka harus memprioritaskan kewajiban perawatan dibandingkan karier.

Hasil tersebut sejalan dengan 80,5 persen responden yang percaya bahwa perempuan secara alami cocok untuk melakukan pekerjaan pengasuhan dan perawatan.

Lantas, apakah perempuan saja yang sebaiknya melakukan pekerjaan perawatan?

Dalam acara yang sama, Lenny N. Rosalin selaku Deputi Menteri PPPA Bidang KG Kementerian PPPA menyatakan bahwa pekerjaan perawatan harus dilakukan bersama-sama, berkaca dari keluarganya sendiri.

Baca Juga: Pentingnya Peran Pengganti Jika Salah Satu Orang Tua Tidak Ada bagi Anak

"Saya tumbuh di keluarga yang sudah berbagi peran," ujar Lenny, ketika ditemui oleh PARAPUAN.

"Jadi saya melihat orang tua saya berbagi peran. Kemudian kami anak-anaknya juga, kakak saya yang laki-laki juga, tidak ditabukan melakukan pekerjaan yang selama ini dinilai untuk perempuan," imbuh Lenny. 

Lenny menceritakan bahwa ia memiliki kakak laki-laki yang bahkan menyeterikan baju dan membersihkan lantai di rumah.

"Jadi kami tujuh bersaudara memang dari kecil dididik dan diberikan contoh-contoh oleh orang tua bahwa melakukan semua pekerjaan itu bisa dilakukan bersama-sama, kecuali yang memang fungsi reproduksi," ungkapnya.

Ia mengisahkan pula bahwa dalam keluarganya baik anak perempuan maupun laki-laki harus berpendidikan.

"Jadi sebenarnya refleksi (pekerjaan perawatan) dari rumah itu terbawa ya sampai akhirnya dewasa, sampai membentuk keluarga baru.  Ya saya mempraktikkan lagi," terangnya.

Menurut Lenny, di keluarganya meskipun tugasnya berbeda, tapi pekerjaan perawatan itu bisa dilakukan bersama-sama.

Lenny menyatakan penting bagi para pasangan untuk membuka diri dan berbagi peran dalam keluarga, supaya pekerjaan perawatan bisa dilakukan bersama-sama.

Penting untuk menyeimbangkan pekerjaan perawatan dalam rumah tangga untuk mengurangi beban ganda pada perempuan dan mendorong kesetaraan gender

Ia mengungkap bahwa membangun keluarga itu merupakan sebuah proses yang tak mudah, jika niatnya membesarkan anak bersama maka aktivitas di tingkat keluarga pun harus dilakukan bersama.

Lenny berpesan agar perempuan di Indonesia juga lebih terbuka dengan pasangannya untuk melakukan perawatan bersama, jadi tak hanya dikomunikasikan tapi juga dibangun dalam keluarga.

Baca Juga: Orang Tua Milenial Wajib Tahu, Ini 3 Tips Mendidik Anak Generasi Alpha

(*)