Menang Penyunting Gambar Terbaik FFI 2023, Aline Jusria Sampaikan Harapan untuk Penyintas Kekerasan Seksual

Rizka Rachmania - Rabu, 15 November 2023
Aline Jusria pemenang kategori Penyunting Gambar Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2023.
Aline Jusria pemenang kategori Penyunting Gambar Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Rizka/Parapuan

Parapuan.co - Aline Jusria memenangkan kategori Penyunting Gambar Terbaik Festival Film Indonesia 2023.

Dirinya membawa pulang Piala Citra Festival Film Indonesia 2023 untuk Penyunting Gambar Terbaik sebagai hasil karyanya di film Like & Share.

Saat memenangkan Piala Citra Penyunting Gambar Terbaik untuk film Like & Share, Aline Jusria menyampaikan harapannya untuk penyintas kekerasan seksual.

Aline Jusria berharap agar film Like & Share bisa membawa kekuatan untuk para penyintas kekerasan seksual yang belum mendapat penguatan dan keadilan.

"Tentunya semoga dengan film ini bisa membawa kekuatan buat teman-teman yang belum mendapatkan penguatan dan keadilan," ucapnya saat di Festival Film Indonesia 2023 di Ciputra Artpreneur, Selasa, (14/11/2023).

Aline Jusria mengungkapkan bahwa film Like & Share, tempatnya bekerja sebagai penyunting gambar, bukanlah sebuah proyek yang mudah.

Pasalnya, film ini mewakili banyak orang dan banyak suara, terutama yang pernah berhadapan dengan kekerasan seksual, baik itu korban maupun pelaku.

"Ini film yang enggak gampang. Ini film yang mewakili banyak orang, film yang membawa banyak suara orang," ucapnya.

Film Like & Share sendiri mengangkat isu tentang kekerasan seksual yang dialami oleh seorang perempuan di dunia digital.

Baca Juga: Raih Lagu Tema Terbaik, Mian Tiara Dedikasikan Piala Citra untuk Penyintas Kekerasan Seksual

Seorang perempuan mengalami kekerasan seksual dari laki-laki yang baru ia kenal, lalu videonya tersebar ke media sosial.

Di sisi lain, ada seorang perempuan lain yang digambarkan bisa jadi pelaku kekerasan seksual karena menikmati video-video dewasa yang viral di medsos.

Film Like & Share menyadarkan penonton bahwa tanpa disadari, seseorang bisa jadi pendukung pelaku kekerasan seksual, meski bukan jadi orang yang melakukannya langsung.

Aline pun menuturkan bahwa melalui film Like & Share, dirinya bertemu dengan tidak hanya korban, tapi juga pelaku kekerasan seksual.

"Di film ini saya tidak hanya bertemu sama korban tapi juga pelaku," katanya.

Mengingat film Like & Share tidak hanya menampilkan korban kekerasan seksual namun juga pelaku, maka film ini bisa jadi refleksi dari dua sisi.

Aline menuturkan bahwa film ini diharapkan bisa memberikan kesadaran untuk para pelaku kekerasan seksual.

"Juga memberikan kesadaran buat para pelaku yang mungkin bisa bercermin dari film ini," tuturnya.

Paling penting, Aline Jusria punya harapan untuk para penyintas kekerasan seksual agar bisa berdamai dan memaafkan apa yang telah terjadi.

Berdamai dan memaafkan ini bukan membenarkan tindakan pelaku, namun lebih ke diri para penyintas kekerasan seksual agar bisa berdamai dan memaafkan.

"Tapi buat teman-teman korban yang belum bisa mendapatkan dukungan keadilan, mungkin bisa memulai dengan cara memaafkan, memaafkan bukan berarti menyetujui apa yang dilakukan oleh pelaku, tapi memaafkan diri sendiri," pungkasnya.

 Baca Juga: Review Film Like & Share, Eksplorasi Remaja di Dunia yang Tak Berpihak pada Perempuan

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania