Sinopsis Film Women From Rote Island, Lantang Suarakan Isu Kekerasan terhadap Perempuan

Rizka Rachmania - Diperbaharui Senin, 19 Februari 2024
Kisahkan kekerasan terhadap perempuan di Pulau Rote, intip sinopsis film Women From Rote Island.
Kisahkan kekerasan terhadap perempuan di Pulau Rote, intip sinopsis film Women From Rote Island. erland_stillphoto

 Namun, Martha tidak dalam kondisi baik-baik saja. Ia mengalami depresi berat karena jadi korban kekerasan seksual. Ia juga jadi korban kekerasan seksual saat sudah kembali pulang ke rumahnya.

Pulau Rote yang terletak di pulau paling selatan Indonesia dengan segara keindahan alamnya, ternyata memiliki kehidupan yang keras untuk penduduk perempuan.

Kehidupan keras yang dialami oleh penduduk perempuan di Pulau Rote sangat berbanding terbalik dengan pemandangan indah dan sumber daya alam melimpahnya.

Jeremias Nyangoen sang sutradara menyoroti isu-isu perempuan dalam film ini, khususnya isu yang dialami oleh perempuan di daerah di Indonesia.

Film Women From Rote Island menawarkan kisah yang menarik namun tragis tentang isu-isu perempuan, memberikan suara pada perempuan yang kurang terwakili, dan perempuan yang tinggal di daerah.

Rizka Shakira sang produser mengatakan bahwa film Women From Rote Island mengusung kampanye stop kekerasan seksual dan lawan kekerasan seksual pada perempuan.

"Kekerasan seksual sangat jahat, melalui film ini kita bersuara. Stop kekerasan seksual dan lawan kekerasan seksual. Semoga film ini dapat bermanfaat untuk semuanya," ucapnya, melansir dari Grid.ID.

Salah satu cast film Women From Rote Island saat menerima Piala Citra kategori Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia 2023 juga mengatakan hal yang sama.

"Stop kekerasan seksual, stop perdagangan manusia," ucapnya dengan lantang.

Kawan Puan, itu dia sinopsis film Women From Rote Island, Film Terbaik FFI 2023. Film Women From Rote Island sudah bisa kamu saksikan di bioskop mulai 22 Februari 2024.

 Baca Juga: Film Like & Share Tayang, Gina S. Noer Sampaikan Isu Perempuan di Era Digital

(*)

Sumber: Grid
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania