Hari Pahlawan, Ini Daftar Perempuan yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Arintha Widya - Jumat, 10 November 2023
Daftar perempuan yang diusulkan jadi pahlawan nasional dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional.
Daftar perempuan yang diusulkan jadi pahlawan nasional dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional. Instagram @komnasperempuan

Tak lama setelahnya di hari yang sama, Sisingamangaraja XII juga meninggal dunia lantaran diburu serdadu Belanda.

3. Siti Soendari

Siti Soendari
Siti Soendari Tangkapan Layar Diskusi bersama Komnas Perempuan

Siti Soendari adalah adik bungsu Bung Tomo yang lahir di Nganjuk, Jawa Timur pada 9 April 1906.

Ia seorang sarjana hukum dan menjadi salah satu dari dua perempuan pertama Indonesia yang menempuh pendidikan di sekolah Belanda pada masa Kolonial.

Siti Soendari dianggap sebagai pahlawan perempuan lantaran terlibat secara aktif dalam Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda.

Ia menyuarakan pentingnya menanamkan rasa cinta pada Tanah Air sejak usia dini bagi laki-laki maupun perempuan.

Siti Soendari bergabung dengan Persaturan Wanita Republik Indonesia (Perwari), serta menjadi Direktur Bank Nasional Malang.

4. Poernomowoelan

Baca Juga: Kisah Cut Nyak Dhien, Perempuan Bangsawan yang Turun ke Medan Perang

Sosok Poernomowoelan dikenal sebagai seorang guru dan perwakilan pemuda dari Taman Siswa di Kongres Pemuda II.

Ia aktif dalam organisasi Jong Java Bond dan hadir di rapat kedua Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 di gedung Oost-Java Bioscoop.

Dalam kongres tersebut, Poernomowoelan menyuarakan tentang pentingnya pendidikan untuk pribumi, teruatama anak-anak.

5. Emma Poeradiredja

Pahlawan Perempuan: Emma Poeradiredja
Pahlawan Perempuan: Emma Poeradiredja Tangkapan layar Diskusi bersama Komnas Perempuan

Berikutnya yaitu sosok Emma Poeradierdja yang juga aktif dalam organisasi kepemudaan dan terlibat dalam Kongres Pemuda II.

Emma merupakan anggota Jong Java dan Jong Islamieten Bond, di mana ia menjadi ketua cabang di Bandung pada 1925.

Selain organisasi kepemudaan, ia juga aktif dalam organisasi perjuangan kemerdekaan Indonesia serta gerakan kesetaraan perempuan.

Emma pernah mendapatkan penghargaan dari Presiden Soeharto berupa Piagam Tanda Penghormatan Bintang Mahaputra Pertama IV pada 1975.

Perempuan yang meninggal dunia pada 16 April 1976 itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.

Itulah tadi kisah singkat para perempuan yang layak meraih gelar pahlawan nasional. Bagaimana menurut Kawan Puan?

Baca Juga: Hari Kowal, Mengenal Malahayati Si Laksmana Laut Perempuan Pertama

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania