Gapai Mimpi Jadi Trail Runner, Ini Support System Terbesar bagi Septiana Nia Swastika

Arintha Widya - Kamis, 26 Oktober 2023
Gapai Mimpi Jadi Trail Runner, Ini Support System Terbesar bagi Septiana Nia Swastika
Gapai Mimpi Jadi Trail Runner, Ini Support System Terbesar bagi Septiana Nia Swastika Tangkapan Layar Podcast Cerita Parapuan

Parapuan.co - Perempuan sering kali menjalani peran ganda sebagai ibu dan karyawan atau pekerja.

Dalam hal membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga, tentunya setiap perempuan punya cara tersendiri dan support system yang mendukung mereka.

Contohnya seperti Septiana Nia Swastika, ibu satu anak yang menjalani karier sebagai dokter gigi sekaligus trail runner atau pelari offroad.

Di sela kesibukannya sebagai dokter gigi, ia masih harus menjalani latihan fisik dan berbagai agenda lomba trail running.

Padahal, di rumah juga ada sosok anak yang tentu membutuhkan perhatiannya.

Bagaimana Nia menyeimbangkan waktunya dan seperti apa bentuk dukungan dari support system-nya?

Simak cerita Septiana Nia Swastika selengkapnya saat menjadi bintang tamu di Podcast Cerita Parapuan Episode 41!

Ibu Jadi Support System Terbesar Septiana Nia Swastika

Nia menjelaskan, sosok ibu adalah pendukung terbesarnya dalam menjalani mimpi sebagai seorang trail runner.

Baca Juga: Sosok Megawati, Atlet Perempuan Indonesia yang Jadi MVP di Liga Voli Korea

Bukan hanya tak melarang sang anak jadi pelari, ibu Nia bahkan bersedia membantu putrinya untuk merawat buah hati.

Ini karena aktivitas Nia sebagai pelari yang sering kali mengharuskannya pergi ke luar kota beberapa hari.

Ketika ia absen di rumah, sang ibulah yang menggantikannya mengurus segala keperluan buah hati.

"Yang terbesar ibu saya, sih. Karena kan saya masih tinggal sama ibu saja," tutur Nia.

"Kalau lomba di luar kota udah pasti dua-tiga hari kepake. Anak saya sering saya tinggalin," katanya.

"Yang paling men-support saya itu ibu, karena anak saya dibantu untuk mengurus segala keperluannya selama saya ikut lomba," imbuh Nia.

Tak hanya saat lomba, ketika pergi latihan atau jadwal di klinik sedang padat dan tak sempat bersama anak, ibu Nia juga membantu mendampingi.

Bahkan, sang ibu menolak saat Nia menawarkan untuk menyewa jasa babysitter karena ingin merawat cucunya sendiri.

Cara Nia Mengatasi Guilty Feeling atau Perasaan Bersalah

Baca Juga: Profil Septiana Nia Swastika, Trail Runner yang Juga Seorang Dokter Gigi

Lantaran sering meninggalkan buah hati, tak dapat dimungkiri Nia kerap merasa bersalah.

Akan tetapi, ia punya prinsip bahwa ibu yang bahagia akan melahirkan anak-anak yang bahagia.

Dan selama menjalani kariernya di trail running, Nia mengaku semakin hari semakin bahagia.

"Kalau itu pasti ada sih, cuma saya prinsipnya happy mom, happy kids, happy family," ucap Nia.

Intinya adalah selalu mengomunikasikan kegiatannya kepada ibu, bahkan juga kepada sang anak.

Anak Nia juga telah memahami konsep kualitas jauh lebih baik dibandingkan dengan kuantitas.

"Saya juga bilang ke anak, mungkin saya enggak punya waktu yang banyak sama dia dengan aktivitas saya yang kayak sekarang," papar Nia.

"Tapi, saya berusaha untuk punya waktu yang berkualitas. Anak saya sudah bisa menerima konsep quality over quantity," tutupnya.

Untuk menyimak lebih jauh mengenai topik di atas, saksikan Podcast Cerita Parapuan Episode 41 bersama Septiana Nia Swastika berikut ini!

 Baca Juga: Jadi Atlet Trail Runner, Ini Pelajaran Hidup yang Didapat Septiana Nia Swastika

(*)