Cegah ISPA, Ini 7 Protokol Kesehatan saat Polusi Udara dari Kemenkes

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 27 September 2023
Polusi udara di Jakarta.
Polusi udara di Jakarta. CreativaImages

Isu kualitas udara merupakan tanggung jawab bersama untuk diatasi, terlebih melihat dampak signifikannya terhadap kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Berikut lima temuan utama dari hasil studi Nafas dan Halodoc yang dilakukan pada periode Juni-Agustus 2023:

1. Terjadi peningkatan keluhan penyakit pernapasan di Halodoc sebesar 34% pada bulan Juni, ketika terdapat kenaikan polusi PM2.5 sebesar 10 μg/m3.

2. Polusi meningkat, persentase keluhan penyakit pernapasan di setiap kecamatan di Jabodetabek meningkat hingga 41%.

3. Semakin sering kejadian polusi tinggi (PM2.5 di atas 55 μg/m3), ada potensi semakin tinggi risiko terjadinya keluhan penyakit pernapasan dalam kurun waktu 12 jam.

4. Keluhan terkait Sinusitis dan Asma mengalami kemunculan kasus tercepat (3-48 jam), sementara keluhan terkait Asma dan Bronkitis mengalami peningkatan kasus tertinggi (5
kali lipat).

5. Peningkatan kasus penyakit pernapasan tertinggi terjadi pada kelompok sensitif, yaitu sebesar 48% di kelompok usia di atas 55 tahun dan disusul 32% di kelompok usia 0-17 tahun.

Sebagai ekosistem layanan kesehatan digital, Halodoc berkomitmen untuk terus menyehatkan masyarakat Indonesia, termasuk di tengah kondisi udara saat ini. dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc mengatakan, di tengah kondisi udara saat ini, kami melihat adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan yang tercermin dari tren meningkatnya konsultasi terkait gangguan pernapasan.

Baca Juga: Berdampak pada Kesehatan, 3 Artis Ini Keluhkan Polusi Udara di Jakarta

BERITA TERPOPULER WELLNESS: Manfaat Tinju untuk Kesehatan hingga Daftar Festival Budaya Hong Kong Mei 2024