Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Pemilu 2024 dan Penurunan Partisipasi Perempuan dalam Politik

Saras Bening Sumunar,Citra Narada Putri - Kamis, 31 Agustus 2023
Pemilu 2024 dan kebebasan perempuan memilih.
Pemilu 2024 dan kebebasan perempuan memilih. Ponomariova_Maria

Parapuan.co - Perempuan punya suara yang sangat penting dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024 nanti.

Bagaimana tidak, menurut August Mellaz, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU RI, daftar pemilih sementara, jumlah pemilih perempuan lebih besar dibanding pemilih laki-laki.

Ini artinya suara perempuan akan turut menentukan terpilihnya para pemimpin dalam pesta demorasi yang akan dilangsungkan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Kendati demikian sayangnya, keterwakilan perempuan dengan kuota 30 persen masih belum juga terpenuhi. 

"Kebijakan afirmasi yaitu kuota 30 persen kita juga masih menjadi PR karena belum tercapai. Jangankan 30 persen, 20 persen saja sulit," kata Lilis perwakilan perempuan dari Kalyanamitra, dalam webinar Suara Perempuan untuk Pemilu 2024 yang berlangsung pada Senin (28/8/2023).

Lantas, apa yang menyebabkan keterwakilan perempuan masih belum optimal?

Kurangnya Keterlibatan dalam Berpolitik

Wakil Ketua Komnas Perempuan, Olivia C. Salampessy, menyebut jika kebebasan perempuan memilih masih menjadi hal yang kurang diperhatikan terutama menjelang Pemilu 2024.

"Keterwakilan perempuan masih menjadi batu sandungan di kancah politik dan dianggap sebagai beban," kata Olivia C. Salampessy.

 Baca Juga: Kawan Puan Mau Pindah Memilih? Ini Dokumen yang Wajib Disiapkan

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Wajah Bruntusan Buat Perempuan Kurang Percaya Diri, Ini Sebabnya