Istri Iri dengan Suami Usai Melahirkan, Mengapa Mengurus Anak Buat Ibu Kesepian?

Arintha Widya - Rabu, 30 Agustus 2023
Istri Iri dengan Suami Usai Melahirkan, Mengapa Mengurus Anak Buat Ibu Kesepian?
Istri Iri dengan Suami Usai Melahirkan, Mengapa Mengurus Anak Buat Ibu Kesepian? Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, belakangan ini sempat viral di media sosial tentang istri yang curhat dirinya iri dengan suami setelah melahirkan.

Ini karena istri merasa kesepian setelah melahirkan karena disibukkan dengan mengurus anak.

Berbicara mengenai hal ini, barangkali banyak dari Kawan Puan yang penasaran mengapa mengurus anak membuat ibu merasa kesepian.

Alasannya diungkap oleh Renee Goff, PsyD, seorang psikolog berlisensi sekaligus pemilik Orchid Wellness & Mentoring di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat.

Seperti apa? Simak uraiannya sebagaimana mengutip The Bump berikut ini!

Penyebab Perempuan Merasa Kesepian setelah Punya Anak 

Statistik menunjukkan bahwa orang tua merasakan kesepian lebih sering dibandingkan mereka yang bukan orang tua.

Data yang dikumpulkan oleh perusahaan asuransi Cigna pada tahun 2021 menunjukkan, sekitar 65 persen dari orang tua dan pengasuh merasa kesepian dibandingkan dengan 55 persen dari mereka yang bukan orang tua.

Sebanyak 69 persen ibu juga lebih cenderung merasa kesepian dibandingkan ayah yang menunjukkan angka 62 persen.

Baca Juga: Urusan Botol ASI hingga Popok, Ini Tips Mudah Merawat Bayi bagi Ibu Baru

Sementara untuk orang tua tunggal, cenderung memiliki kesulitan lebih, yakni sebanyak 77 persen dianggap merasa kesepian.

Ada begitu banyak faktor yang dapat diukur dan tidak dapat diukur yang melatarbelakangi rasa kesepian yang dirasakan orang tua, terutama ibu.

Pertama, menjadi seorang orang tua adalah suatu transformasi, seperti yang dikatakan oleh psikiater dari Dallas (Amerika Serikat), Aparna Iyer.

Kamu masih merupakan dirimu, tetapi juga menjadi versi baru dari dirimu setelah menjadi ibu.

"Banyak ibu yang saya temui mengungkapkan bahwa mereka merasa sulit untuk merasa terhubung dengan teman-teman mereka yang bukan orang tua," kata Aparna.

Ia menambahkan, para ibu yang curhat padanya juga mengaku tidak bisa terhubung dan relate dengan kehidupan teman-temannya yang belum jadi orang tua.

Selain itu, merawat bayi secara naluriah membuat seorang ibu merasa terisolasi.

Terutama jika kamu terjebak di rumah antara waktu tidur dan waktu makan, dengan sedikit interaksi dengan orang lain.

Kesepian tersebut tidak selalu menjadi lebih mudah seiring bertambahnya usia bayi, bahkan jika peluang untuk bersosialisasi semakin banyak.

Baca Juga: Mengatasi Pasang Surut dalam Hubungan Cinta, Harus Bersikap Terbuka

Faktanya adalah bahwa orang tua sangat sibuk sepanjang waktu, dan banyak dari mereka tidak mendapatkan bantuan mengasuh anak.

"Sulit menemukan waktu untuk membangun hubungan ketika kamu terus-menerus melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengantar anak-anak," kata Renée Goff.

"Di masyarakat, seolah kita diajarkan untuk percaya bahwa kita harus mampu melakukan semuanya dan tetap mengerjakan semuanya dengan senyum."

Lebih lanjut, Aparna Iyer dan Renee Goff sepakat bahwa media sosial pun tidak bisa membantu mengatasi rasa kesepian ibu.

Media sosial memang memungkinkanmu bertemu dengan sesama ibu lain di luar sana.

Akan tetapi sekaligus dapat meningkatkan isolasi dan membuatmu meragukan kemampuan sebagai orang tua.

Misalnya orang tua lain bisa memasak MPASI, sedangkan kamu tidak. Orang tua lain menerapkan pengasuhan A, sedangkan kamu B, dan sebagainya.

Perbedaan dalam hal tersebut bisa saja membuatmu semakin insecure dan jadi semakin kesepian.

Maka itu, penting bagi ibu baru untuk mengungkapkan perasaannya kepada pasangan agar pengasuhan bisa dilakukan bersama-sama.

Baca Juga: Awas Berdampak Buruk, Ini 5 Tanda Toxic Parenting yang Harus Dihindari

(*)

Sumber: The Bump
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati