Khusus pameran di Singapura ini akan memperkenalkan dua segmen unik untuk pertama kalinya di dunia, Van Gogh: The Immersive Experience menghadirkan stempel dan cetakan balok kayu gaya seni tradisional Jepang.
Seni kuno stempel kayu ala Jepang menjadi terkenal di Prancis pada tahun 1880 an, di mana Van Gogh melihat gaya seni oriental ini memiliki dampak bagi perkembangan seni di Barat.
Gerakan Japonisme ini merupakan inspirasi Van Gogh dalam menciptakan mahakarya seperti ‘Geisha’.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Jepang, pameran ini juga menghadirkan upacara teh matcha yang otentik, di mana pengunjung dapat menikmati rasa matcha yang segar setelahnya.
Sebagai informasi, upacara teh matcha merupakan proses tradisional yang telah lama tertanam dalam budaya jepang selama ribuan tahun, sebagai bentuk seni unik yang mengusung prinsip ‘Wabi-Sabi’ (sebuah filosofi hidup orang Jepang dengan cara menerima ketidaksempurnaan dan memanfaatkan hidup sebaik-baiknya).
Pertama kalinya secara global, Van Gogh: The Immersive Experience menyediakan pengalaman yang fokus pada keramahtamahan dan bentuk seni Jepang kepada pengunjung.
Selain itu, pengalaman Virtual Reality (VR) yang unik memperkenalkan pandangan ke dunia Van Gogh yang tiada duanya.
Pengalaman VR multisensori yang dibuat eksklusif untuk Van Gogh: The Immersive Experience, memungkinkan pengunjung menjelajahi perjalanan yang tidak terlupakan selama 10 menit.
“A Day in the Life of the Artist” yang mengungkapkan inspirasi di balik beberapa karya Van Gogh yang dicintai, termasuk Bedroom at Arles, dan Starry Night Over the Rhone River.
Mario Lacampo, CEO and Creative Director for Exhibition Hub mengatakan, “Fokus kami dalam pengalaman yang imersif ini dimulai dari saat Anda memasuki pameran hingga selesai. Semua hal ini kami tawarkan untuk memberikan cara baru menikmati seni, serta memungkinkan pengunjung kami untuk lebih dalam lagi mengapresiasi karya jenius dari Van Gogh melalui sebuah pengalaman yang istimewa.”
Di studio menggambar (drawing studio), karya pengunjung dapat menjadi bagian dari pameran, di mana melalui kreasi yang unik pengunjung dapat menjadi artis, atau membuat ulang karya seni yang terinspirasi dari beberapa karya seni di pameran tersebut.
Selain dapat membuat karya seni sendiri, para pengunjung juga dapat memindainya di pameran tersebut dan mengubahnya menjadi representasi digital yang dapat mereka gunakan sebagai latar belakang foto eksklusif mereka.
Setelah mengunjungi pameran dan merasakan pengalaman seni dalam berbagai bentuk, pengunjung juga dapat menikmati pengalaman tambahan seperti café tematik dengan berbagai ragam pastry hingga hidangan manis dari Janice Wong, chef dessert dari Singapura, dan stan merchandise yang eksklusif.
Ada juga berbagai kegiatan dan program untuk segala usia, mulai dari kelas yoga khas hingga sesi art jamming, dan masih banyak lagi!
Van Gogh: The Immersive Experience dibuka untuk umum mulai 01 Maret 2023.
Tiket dapat dibeli sejak 19 Januari 2023 pada pukul 16.00 (waktu Singapura), dengan harga tiket dari S$15 (sekitar Rp172 ribuan) untuk anak-anak dan S$24 (sekitar Rp275 ribuan) untuk dewasa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.vangoghexpo.com/singapore.
Baca Juga: Cerita Zaskia Adya Mecca Sempat Ingin Bawa Anak Berobat ke Singapura
(*)
