Siswa di Banyuwangi Bunuh Diri Diduga karena Bullying, Dinas Pendidikan Buka Suara

Saras Bening Sumunar - Jumat, 3 Maret 2023
Ilustrasi perundungan
Ilustrasi perundungan spukkato

Parapuan.co - Viral di medsos kabar seorang siswa kelas 4 Sekolah Dasar (SD) tewas karena gantung diri.

Siswa berinisial MR yang masih berusia 11 tahun ini berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Sontak kabar meninggalnya MR ini mengejutkan warga sekitar dan juga sang ibu (WS).

Diduga MR sengaja mengakhiri hidupnya karena tak kuat dirundung oleh teman-temannya karena disebut tak memiliki ayah atau yatim.

Diketahui MR ditemukan oleh sang ibu pada Senin (27/2/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

Pada saat itu WS sudah mendapati anaknya dalam kondisi tergantung di dapur.

Melihat peristiwa tersebut, WS pun langsung menangis dan mencoba menghubungi anak pertamanya (MN).

Diduga Sering Di-bully

Berdasarkan keterangan ibu korban, sang anak diduga sering di-bully atau dirundung oleh teman-temannya.

Baca Juga: Kerap Diabaikan, Ini Ciri Anak yang Menjadi Korban Bully Temannya

"Anaknya ini sensitif, setiap habis main selalu menangis. Pulang sekolah biasanya salam kemarin nggak salam, ditanya juga tidak merespons," ungkap Kapolres Pesanggrahan, AKP Basori Alwi seperti dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, pihak keluarga juga menyebut bahwa MR dikenal sebagai anak yang rajin membantu ibunya.

Dalam kesehariannya, MR tinggal bersama dengan ibu dan kakaknya.

Diketahui ayah MR sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Dispendik Banyuwangi Bantah Adanya Perundungan

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi membantah bahwa kematian MR disebabkan karena aksi bullying oleh teman sekolahnya.

Suratno, Kepala Dispendik Banyuwangi justru mengatakan bahwa korban termasuk anak yang aktif bahkan disayang oleh para guru.

"Pengakuan guru dan teman-temannya, tidak ada pem-bully-an terhadap korban di sekolah. Dia termasuk anak aktif dan disayang gurunya," jelas Suratno sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Heboh Kasus Bocah Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing, Ini Dampak Bullying Pada Anak

Meski demikian, Dispendik Banyuwangi akan tetap mengevaluasi peran sekolah dalam mendidik anak agar terbebas dari kasus bullying.

Pihaknya juga menyebut bahwa akan memaksimalkan peran Satuan Tugas (Satgas) Anti-Perundungan dan Kekerasan Anak di sekolah yang telah dibentuk sebelumnya.

"Kami kuatkan kembali Satgas Anti-Perundungan dan Kekerasan di sekolah ini dengan melibatkan banyak pihak," lanjut Suratno.

Kontak Bantuan

Kawan Puan, pemikiran untuk bunuh diri bisa muncul ketika seseorang mengalami depresi atau tekanan.

Kondisi ini bisa semakin parah ketika mereka tidak memiliki seseorang untuk diajak bicara.

Berkaca dari kasus MR, pemikiran bunuh diri bisa dialami siapa pun baik anak-anak hingga dewasa.

Jika merasa demikian, segera hubungi layanan konseling terkait kesehatan jiwa.

Kawan Puan bisa menggunakan website Into the Light Indonesia atau klik di sini.

Baca Juga: Kronologi Siswa SMP Tendang Kepala Teman hingga Jatuh ke Lantai yang Viral di Twitter

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria