Apa Itu Sistem Proporsional Terbuka dan Bedanya dengan Sistem Proporsional Tertutup?

Arintha Widya - Rabu, 1 Februari 2023
Mengenal Sistem Proporsional Terbuka: Sebanyak delapan Partai Politik (Parpol) Politik menyatakan sikap menolak Pemilihan Umum (Pemilu) dengan sistem proporsional tertutup di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).
Mengenal Sistem Proporsional Terbuka: Sebanyak delapan Partai Politik (Parpol) Politik menyatakan sikap menolak Pemilihan Umum (Pemilu) dengan sistem proporsional tertutup di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023). (KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

Dalam hal ini, masyarakat bebas memilih satu nama calon dari partai politik mana saja yang akan mewakili mereka di kursi wakil rakyat.

Kemudian untuk penetapan calon terpilih, pada pemilu sistem proporsional terbuka dilakukan berdasarkan siapa yang mendapatkan suara terbanyak.

Sistem ini memungkinkan masyarakat lebih merasa terwakili karena wakil rakyat dipilih sendiri.

Sehingga, bisa jadi tidak ada calon yang orang-orangnya terpilih karena dekat dengan elite politik mengingat mereka dipilih berdasarkan dukungan massa.

Bedanya dari sistem proporsional tertutup adalah, di sistem proporsional tertutup, masyarakat tidak mengetahui siapa yang akan menjadi wakil mereka karena semuanya dipilih oleh partai.

Maka itu, sistem proporsional terbuka mempunyai kelebihan, salah satunya mendorong kandidat bersaing dengan memobilisasi dukungan massa agar bisa memenangkan suara.

Namun, sayangnya sistem proporsional terbuka ini cenderung lebih memberi peluang terjadinya politik uang.

Bisa dibilang, sistem proporsional terbuka dan tertutup punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Lantas, mana yang menurut kalian lebih sesuai untuk diterapkan pada Pemilu 2024 mendatang nih, Kawan Puan?

Baca Juga: Viral Rekrutmen PPS Pemilu 2024, Simak Rincian Gaji dan Syarat Anggota

(*)

Sumber: Kontan.co.id
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania