Sering Tak Disadari, Psikolog Ungkap Gejala Overthinking di Usia 20-an

Alessandra Langit - Sabtu, 21 Januari 2023
Gejala overthinking yang sering diabaikan menurut psikolog
Gejala overthinking yang sering diabaikan menurut psikolog bunditinay

Parapuan.co - Di usia 20-an, Kawan Puan mungkin merasakan tekanan dari orang tua, pekerjaan, hingga pergaulan.

Tekanan tersebut menyebabkan banyak orang di usia produktif tersebut mengalami overthinking.

Overthinking ternyata dapat berbahaya bagi kesehatan mental hingga fisik seseorang.

Kawan Puan, sebenarnya ada banyak gejala overthinking yang jarang kita sadari.

Ketika gejala-gejala tersebut sudah muncul, beristirahat menjadi solusi yang penting agar kita bisa kembali tenang dan berfungsi dengan baik.

Dalam konferensi pers Bintang Crystal Chill Museuum pada Jumat (20/1/2023), psikolog Tara Adhisti de Thouars menjelaskan soal gejala overthinking yang jarang kita sadari.

"Di usia 20 sampai 30-an kita sering merasa stres, fear of missing out, dan banyak tuntutan serta hal yang mau dikejar," kata Tara Adhisti.

"Padahal di usia ini kita belum sepenuhnya matang dan belum punya banyak pengalaman," lanjutnya.

Tara kemudian menjelaskan bahwa tekanan tersebut bisa menyebabkan overthinking yang berbahaya bagi kesehatan mental hingga fisik.

Baca Juga: Kawan Puan Sering Overthinking? Kata Psikolog Ini Penyebabnya

Lalu bagaimana cara kita tahu bahwa kita sedang merasakan overthinking?

Menurut keterangan psikolog Tara Adhisti, overthinking terjadi ketika kita sudah merasa kelelahan atau draining.

"Kalau overthinking, tubuh tegang dan sering pusing, lalu sakit leher sampai bahu," jelas Tara.

Selain itu, ketika kita overthinking pencernaan bisa terganggu hingga menyerang asam lambung.

"Gangguan pencernaan juga bisa kita rasakan, yang sering punya masalah gerd dan asam lambung itu bisa jadi karena overthinking," jelasnya lebih lanjut. 

Bagi kesehatan mental, overthinking membuat suasana hati kita cepat berubah.