Pernah Jadi Korban KDRT, Itha G. Schneider Bangkit sebagai Pengusaha Real Estate di New York

Citra Narada Putri - Jumat, 20 Januari 2023
Itha G. Schneider ceritakan pengalamannya jadi korban KDRT hingga bangkit sebagai pengusaha real estate di buku bertajuk Itha.
Itha G. Schneider ceritakan pengalamannya jadi korban KDRT hingga bangkit sebagai pengusaha real estate di buku bertajuk Itha. Dok. Pribadi Itha

"Pernah tiba-tiba ada yang datang ke saya mengaku dihamilin suami saya. Datang ke saya nagih utang karena suami saya kalah main judi. Untuk lebih tahu siapakah Itha, silahkan baca bukunya," ujarnya.

Namun Itha tak mau berdiam diri dalam keterpurukkan pasca menjadi korban KDRT dan bercerai dengan mantan suaminya.

Perempuan yang kini menetap di New York, Amerika Serikat, ini juga menceritakan tentang bagaimana dirinya berjuang untuk bangkit dari trauma KDRT dan stigma negatif status janda usai bercerai.

Buku Itha.
Buku Itha. Dok. Pribadi Itha

Ia bangkit dari masa kelamnya dan ingin membuktikan bahwa tiap perempuan bisa bangkit secara mandiri.

Ketika Itha megambil keputusan pindah ke New York pada tahun 1997, kariernya dimulai dari nol.

Ia pernah bekerja sebagai pegawai Dunkin Donuts, karyawan di sebuah perusahaan perhiasan hingga akhirnya meniti karier di bisnis properti sebagai seorang pengusaha real estate di Amerika Serikat.

Mengadu nasib di negeri Paman Sam membawa Itha bertemu dengan tambatan hatinya Fred Schneider yang turut membantunya melawan trauma masa lalu. 

Kisah romansa tersebut pun akhirnya berakhir bahagia ketika keduanya resmi menikah pada tahun 2001, yang juga Itha ceritakan dalam bukunya. 

Baca Juga: Alami KDRT, Venna Melinda Ajak Penyintas Lain untuk Speak Up

Melalui buku yang ditulisnya tersebut Itha berharap bisa menjadi inspirasi dan kekuatan bagi  semua perempuan yang menjadi korban KDRT.

Itha berharap semua korban KDRT, khususnya kaum perempuan, harus berani bersuara dan meraih mimpi mereka, seperti yang dilakukannya.

"Buku ini ditulis untuk perempuan-perempuan korban KDRT yang diam, perempuan-perempuan yang tak berani speak up! Kalian harus berani ambil keputusan. Jangan takut bersuara!" tegas Itha.

(*)