Viral Video Seorang Ayah Lakukan KDRT pada Anak, Eks Perusahaan Tempat Bekerja Buka Suara

Alessandra Langit - Rabu, 21 Desember 2022
Viral di Twitter, seorang ayah melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada anak.
Viral di Twitter, seorang ayah melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada anak. iStock

Parapuan.co - Kawan Puan, video seorang ayah melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada anak-anaknya viral di Twitter.

Lewat unggahan video viral di Twitter dari akun @Pencerah__, netizen dibuat geram dengan tindakan sang ayah yang berinisial RIS.

Akibat video viral di Twitter tersebut, identitas sang ayah diketahui oleh netizen, termasuk riwayat pekerjaannya.

Laki-laki berinisial RIS tersebut diketahui merupakan petinggi di salah satu perusahaan besar di Indonesia.

Ia juga memiliki riwayat pekerjaan di beberapa perusahaan ternama. Viralnya video tersebut membuat perusahaan-perusahaan ini buka suara.

Kawan Puan, dalam kompilasi video yang diunggah oleh akun Twitter @Pencerah__, terlihat sang ayah memukul bagian kepala anaknya yang masih kecil.

"Inilah salah satu contoh video, perlakuan buruk beliau kepada Kenneth, apa masih ada KEADILAN untuk perempuan dan anak-anak di bawah umur yang mendapat kekerasan dan penelantaran?" bunyi tulisan dalam video tersebut.

Kemudian, di video kedua, terlihat sang ayah memukul anak laki-lakinya yang lain.

Sang anak yang ikut emosi pun terlihat membalas pukulan sang ayah dengan cukup keras, membuat laki-laki dewasa itu membanting pintu.

Baca Juga: Viral Video Suami Pukul Istri di Depan Anak, Ini Dampak Buruk Jika Anak Menyaksikan KDRT

Kawan Puan, tindak KDRT yang dilakukan pria bernama RIS ini membuat nama perusahaan-perusahaan eks tempat bekerja pria tersebut buka suara, salah satunya OVO Indonesia.

Lewat unggahan di media sosial, OVO Indonesia menegaskan bahwa RIS sudah tidak bekerja di perusahaannya sejak 2019.

"Menanggapi pemberitaan kasus KDRT yang diduga dilakukan oleh saudara Raden Indrajana Sofiandi dengan ini kami tegaskan bahwa yang bersangkutan sudah tidak bekerja di OVO sejak 2019," tulis pihak OVO.

Sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia, OVO juga secara tegas menolak segala bentuk kekerasan di dalam maupun luar lingkungan kerjanya.

"OVO mengecam dan tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan dalam bentuk apapun baik di dalam maupun, di luar lingkungan kerja," lanjutnya.

Perusahaan Lazada juga buka suara terkait status pekerjaan RIS di perusahaannya.

Pihak Lazada menegaskan bahwa RIS sudah tidak lagi bekerja di perusahaannya sejak 2021 lalu.

"Sehubungan dengan adanya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diduga dilakukan oleh saudara Indrajana Sofiandi, kami menegaskan bahwa yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi di Lazada sejak 2021," tulis pihak Lazada.

Melansir Tribunnewssementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ady Ary Syam Indradi membenarkan adanya kasus penganiayaan yang dilakukan oleh RIS terhadap istri dan anaknya.

"Diduga terjadi kekerasan yang dilakukan terlapor terhadap korban. Terlapor sering melakukan kekerasan terhadap korban K dengan cara memukul kepala korban K menggunakan tangan terlapor," kata Ady.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus KDRT ini lebih jauh.

Baca Juga: Belajar Menciptakan Alternatif Virtual yang Nyaman Bagi Korban KDRT

(*)

Sumber: tribunnews
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati