Ajeng Patria Meilisa

Kandidat doktor Universitas Birmingham, UK. Sedang melaksanakan  riset komunikasi keluarga dan perkembangan anak. Berharap dapat mengokohkan peran keluarga dalam masyarakat.

Bagaimana Orangtua dan Anak Berdamai Akrabi Gadget Sejak Dini

Ajeng Patria Meilisa Kamis, 29 Desember 2022
Jangan salahkan gadget. Orangtua perlu belajar mengakrabi anak dan gadget sejak dini, dengan benar.
Jangan salahkan gadget. Orangtua perlu belajar mengakrabi anak dan gadget sejak dini, dengan benar. Koh Sze Kiat

Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.

Anak-anak yang sejak lahir telah mengenal gawai semacam ini digolongkan sebagai Generasi Alpha dengan rentang kelahiran antara tahun 2010 awal hingga 2020-an.

Gen. Alpha sudah terbiasa mengakses YouTube sendiri sejak balita. Bahkan beberapa dari mereka sudah diberikan gawai sejak usia satu tahun!

Baca Juga: Ahli Ungkap 5 Cara Gen Alfa Menciptakan Tren Dunia Kerja di Masa Depan

Plus Minus Gadget untuk Balita

Peran orangtua di sini sangat berpengaruh, Kawan Puan.

Selain anak mendapatkan contoh dari orangtuanya yang gemar bermain gawai, beberapa juga dibuatkan akun media sosial oleh orangtuanya sejak bayi (LaMotte, 2019).

Survei yang dilakukan oleh lembaga Childwise menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2018, mayoritas anak berusia 3 dan 4 tahun di Inggris sudah diberikan gawai oleh orangtuanya.

Tingginya durasi dalam memandangi layar (screen time) ini bukannya tanpa pengaruh.

Anak-anak Gen Alpha cenderung memiliki masalah mata dan sukar fokus akibat terlalu sering mengakses gawai dan bergonta-ganti konten secara ekstrem.

Namun di sisi lain, penggunaan gawai sejak dini juga membuat anak-anak Gen. Alpha lebih cepat dalam mempelajari segala sesuatu.