Dr.  Firman Kurniawan S.

Pemerhati budaya dan komunikasi digital, pendiri LITEROS.org, dan penulis buku Digital Dilemma

Mitos dan Aspek Struktural: Kesenjangan Gender dari Hulu hingga Hilir

Dr. Firman Kurniawan S. Minggu, 11 Desember 2022
Seorang profesor mendapati bahwa kesenjangan gender terjadi dari kesalahan berpikir para mahasiswi di ruang kelas perkuliahan.
Seorang profesor mendapati bahwa kesenjangan gender terjadi dari kesalahan berpikir para mahasiswi di ruang kelas perkuliahan. nirat

Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.

Dalam penjelasan lanjutannya, kebangkitan pemanfaatan teknologi digital yang diakselerasi oleh Pandemi Covid-19, ternyata tak merata pada masing-masing gender.

Perempuan terutama di negara-negara yang berpenghasilan rendah, terbatas aksesnya hingga lebih rendah 16% dibanding laki-laki pada pemanfaatan teknologi digital.

Implikasi kesenjangan itu terlihat pada pencapaian perekonomian di negara bersangkutan.

Yang pada gilirannya, makin menekan perempuan untuk punya kesempatan yang sama dalam memanfaatkan perkembangan teknologi.

Aspek struktural jadi penyebab kesenjangan itu.

Baca Juga: Bias Algoritma dan Peminggiran Perempuan dari Arena Teknologi

Melanjutkan penjelasannya, dengan memanfaatkan data World Economic Forum, 2022, Gabriela Ramos mengutip presentase lulusan laki-laki dalam teknologi informasi dan komunikasi, yaitu 400% lebih tinggi dibanding perempuan.

Sedangkan di dunia kerja, hanya 1 dibanding 3 pekerja laki-laki di bidang teknologi yang dijalankan perempuan.

Peran mayoritas diduduki laki-laki. Ini pun dengan tambahan, laki-laki berada pada posisi teknis dan pimpinan.

Perempuan nampaknya lebih banyak menyelesaikan urusan administrasi dan klerikal.