Rentan Dialami Perempuan, Ini Gejala dan Penyebab Anemia yang Kerap Diabaikan

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 1 Desember 2022
Anemia adalah kondisi ketika seseorang kekurangan darah karena produksi sel darah merah menurun sehingga terlihat lemas atau lunglai.
Anemia adalah kondisi ketika seseorang kekurangan darah karena produksi sel darah merah menurun sehingga terlihat lemas atau lunglai. rembolle

Dalam rangka Hari Kekurangan Zat Besi 2022, P&G Health Indonesia melalui brand Sangobion, melanjutkan edukasi mengenai pentingnya deteksi risiko anemia kekurangan zat besi dengan meluncurkan kampanye “Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah”, dan terobosan terkini, ANEMIAMETER, aplikasi digital berbasis web pertama di Indonesia untuk deteksi risiko anemia kekurangan zat besi.

Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Kesehatan RI dan Perhimpunan Hematologi & Transfusi Darah Indonesia (PHTDI).

“P&G Health melalui brand Sangobion senantiasa berkomitmen untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai pentingnya zat besi bagi kesehatan darah, selama lebih dari 2 dekade. Di seluruh dunia, 26 November diperingati sebagai Hari Kekurangan Zat Besi, dan sebagai bagian dari upaya P&G Health mendukung Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan Kekurangan Zat Besi dan Anemia Kekurangan Zat Besi, kami meluncurkan kampanye 'Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah' dan memperkenalkan aplikasi digital berbasis web pertama di Indonesia, ANEMIAMETER, untuk deteksi risiko anemia kekurangan zat besi, melalui berbagai rangkaian kegiatan edukasi masyarakat dan praktisi kesehatan. Rangkaian kegiatan ini juga mendukung program pemerintah yaitu CERDIK dan GERMAS, yang menegaskan pentingnya gaya hidup sehat dan cek kesehatan untuk menuju Indonesia yang lebih sehat,” ujar General Manager Personal Healthcare, P&G Health Indonesia, Maithreyi Jagannathan, Rabu (30/11/2022).

Ketua Tim Kerja Pemberdayaan dan Penggerakan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH mengatakan, anemia masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi fokus pemerintah hingga saat ini. Di Indonesia, prevalensi anemia sebesar 48,9% pada ibu hamil dan 38,5% pada anak di bawah 5 tahun. Bahkan lebih tinggi pada remaja usia 12-18 tahun.

Anemia bisa disebabkan oleh banyak hal, dan salah satu penyebab yang paling banyak terjadi adalah akibat kekurangan zat besi.

"Pemerintah telah merekomendasikan beberapa upaya pencegahan dan penanggulangan anemia yang dilakukan dengan memberikan asupan zat besi yang cukup ke dalam tubuh untuk meningkatkan hemoglobin.

"Masyarakat juga diimbau untuk mengonsumsi makanan gizi seimbang, serta mengonsumsi TTD (tablet tambah darah) bagi remaja dan ibu hamil. Kementerian Kesehatan RI juga mendorong adanya gerakan aksi bergizi dalam mengupayakan konsumsi TTD menjadi bagian di sekolah terutama siswi SMP dan SMA atau sederajat," ungkap Dwi.

“Selain beberapa upaya diatas, kami juga mendorong masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Terkait anemia, kami mengapresiasi inisiatif P&G Health atas komitmen terus-menerus dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi risiko gejala anemia,” lanjutnya.

Baca Juga: Wanita Karier Rentan Alami Anemia Gizi, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya