Parapuan.co - Saat bertengkar dengan pasangan, ada yang saling menyalahkan satu sama lain.
Ada pula pasangan yang memilih diam dan introspeksi untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam hubungan.
Tak peduli sebesar dan serumit apa pun masalah dalam hubungan, refleksi diri merupakan solusi yang penting.
Pasalnya dengan merefleksi diri, secara langsung maupun tidak langsung hubungan pun bisa diperbaiki.
Bagaimana refleksi diri dapat memperbaiki hubungan? Berikut penjelasannya seperti dilansir dari iMom!
1. Refleksi Diri Berarti Menghargai Orang Lain
Saat melakukan refleksi dan mengambil tanggung jawab untuk memperbaiki situasi, kita mulai memikirkan kebutuhan orang lain.
Ini menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, yang efeknya nanti adalah menurunkan hambatan atau konflik sehingga meningkatkan komunikasi.
2. Kamu Menilai Diri Sendiri
Baca Juga: 3 Langkah Mudah Memperbaiki Pernikahan Jika Terapi dan Konseling Gagal
Begitu menilai diri sendiri, kita cenderung berhenti untuk menilai dan menghakimi orang lain.
Dan dengan tidak menghakimi, hubungan dapat diperbaiki lantaran pasangan tidak lagi saling menyalahkan.
3. Memiliki Efek Domino
Ketika kita mengubah diri sendiri, orang lain dalam keluarga bisa saja mulai memperlakukan kita dengan cara berbeda.
Merefleksi diri cenderung menginspirasi orang lain, sehingga tanpa sadar hubungan kembali terjalin dengan baik jika kamu memperbaiki dirimu.
4. Kesehatan Mental Menjadi Lebih Baik
Begitu berhenti menyalahkan pasangan, kita membuka jalan untuk mengubah potensi di dalam diri sendiri.
Kita tidak menyerah dan larut dalam amarah, sehingga kesehatan mental pun menjadi lebih baik.
5. Fokus pada Memberi, Bukan Menerima
Saat kita merefleksi diri sendiri, malah kita bisa fokus untuk memberikan pelayanan kepada pasangan.
Cinta adalah tentang memberikan dan berorientasi kepada orang lain, bukan mencari diri sendiri.
Jadi jika beradu argumen dengan pasangan, sebaiknya diamlah sejenak dan refleksi dirimu ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 5 Cara Memperbaiki Hubungan yang Renggang dengan Ibu, Mulai dengan Menerima
(*)
