Cuma Bayar Jumlah Minimum dari Tagihan Kartu Kredit, Apa Risikonya?

Dinia Adrianjara - Selasa, 1 November 2022
Risiko membayar jumlah minimum tagihan kartu kredit
Risiko membayar jumlah minimum tagihan kartu kredit NurPhoto

Parapuan.co - Memiliki kartu kredit sangat bermanfaat, terutama jika Kawan Puan bisa mengelola dan memanfaatkannya dengan baik.

Tapi tak jarang pemakaian kartu kredit secara berlebihan hingga batas limit, bisa membuat penggunanya kesulitan untuk membayar cicilan tersebut.

Salah satu solusi yang ditawarkan pemberi kartu kredit bagi pengguna untuk melunasi cicilan adalah dengan melakukan pembayaran jumlah minimum kartu kredit.

Membayar jumlah minimum pada kartu kredit memang bisa memberi performa yang baik pada catatan kredit dan menghindari biaya keterlambatan.

Jika kondisi keuanganmu sedang tidak baik, membayar jumlah minimum pada tagihan kartu kredit selama beberapa bulan bisa menjadi cara untuk menghemat uang tunai dalam jangka pendek.

Namun jika dilakukan sebagai strategi jangka panjang, maka bisa berujung pada risiko yang lebih serius.

Sebab membayar jumlah minimum pada tagihan kartu kredit bisa merusak nilai kredit bahkan kondisi keuanganmu.

Perlu Kawan Puan ketahui, pembayaran minimum tagihan kartu kredit adalah jumlah yang harus dibayarkan, agar akun atau datamu tetap memiliki reputasi yang baik kepada bank. 

Membayar jumlah minimum pada tagihan kartu kredit tidak selalu buruk karena ketika kamu membayar sebelum tanggal jatuh tempo, maka bisa menghindari biaya keterlambatan. 

Baca Juga: 5 Tips Melunasi Utang Kartu Kredit, Bisa dengan Pinjaman Pribadi?

Namun perlu diingat meski bisa menghindari biaya keterlambatan dengan pembayaran minimum, tapi kamu tidak akan terhindar dari biaya bunga. 

Jika ingin menghindar dari biaya bunga kartu kredit, maka kamu harus membayar saldo tagihan penuh pada kartu kredit.

Lantas apa saja risikonya jika terus menerus membayarkan jumlah minimum pada tagihan kartu kredit?

1. Pembayaran Utang Memakan Waktu Lama

Pihak bank cenderung menetapkan persyaratan pembayaran minimum di tingkat terendah. 

Beberapa persyaratan kartu misalnya hanya mengharuskan nasabah untuk membayar 1% atau 2% dari tagihan setiap bulan, ditambaha biaya dan bunga yang masih harus dibayar. 

Membayar jumlah minimum memang bisa membantu menghindari biaya keterlambatan. 

Tapi dengan jumlah hanya sedikit, tentu akan butuh waktu lebih lama untuk melunasi utang atau cicilan di kartu kredit.

Bahkan terkadang dengan membayar minimum terus menerus, alih-alih utang berkurang, uang yang kamu bayarkan hamya untuk membayar biaya administrasi dan bunga saja.

Baca Juga: 5 Tips Hemat Memilih Kartu Kredit Jika Punya Gaji Rp3 Jutaan, Perhatikan Limitnya

2. Bunga Besar

Membayar jumlah minimum pada tagihan kartu kredit secara terus menerus berarti kamu akan dikenakan bunga yang lebih besar, sesuai jumlah tagihan dalam kartu. 

Jika hanya membayar jumlah minimum, sama artinya kamu tak mengurangi jumlah utang dari bulan-bulan sebelumnya. 

Apabila hal ini terjadi terus menerus, tentunya jumlah utang pun akan bertambah dan jumlah bunga yang akan dikenakan pada tagihan pun semakin besar.

3. Skor Kredit Buruk

Saat saldo atau limit kartu kredit naik, begitu juga rasio pemanfaatan kredit atau pemanfaatan kredit yang digunakan.

Lantaran rasio pemanfaatan kredit adalah faktor utama pada skor kredit, maka limit yang tinggi juga bisa merusak skor kredit lo, Kawan Puan. 

Hal ini bisa membuatmu sulit untuk memenuhi syarat pinjaman yang terjangkau atau kartu kredit dengan persyaratam terbaik di kemudian hari. 

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan kurang dari 30% limit pada kartu kredit, pada kartu tertentu. 

Lebih sedikit menggunakan limit pada kartu kredit, akan membuat skor kreditmu lebih baik pada lembaga keuangan. 

Jadi, sebaiknya minimalisir kebiasaan membayar jumlah minimum pada tagihan kartu kredit ya, Kawan Puan! (*)

Baca Juga: Tawarkan Banyak Promo, Simak 5 Tips Hemat Mengoptimalkan Manfaat Kartu Kredit

Sumber: Forbes,Nerd Wallet
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara