Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Produk Kecantikan Vegan, Natural dan Organik

Citra Narada Putri - Selasa, 1 November 2022
Perbedaan produk kecantikan vegan, natural dan organik.
Perbedaan produk kecantikan vegan, natural dan organik. Anna Tretiak/iStockphoto

Parapuan.co - Modern kini, penggunaan produk kecantikan seperti skincare hingga kosmetik, tak sekadar dilihat dari seberapa bagus hasilnya.

Bagaimana produk tersebut dibuat, menggunakan bahan yang seperti apa, hingga dampaknya terhadap lingkungan, jadi salah satu pertimbangan beauty enthusiast dalam memilih skincare maupun kosmetik.  

Kendati demikian, di tengah tren kecantikan yang lebih maju dan inovatif tersebut, terkadang kita dibuat bingung dengan istilah-istilah yang digunakan.

Mulai dari produk kecantikan vegan, natural hingga organik, yang kerap dianggap sama saja. 

Padahal ternyata produk-produk kecantikan tersebut punya beberapa perbedaan yangp perlu diketahui para beauty enthusiast

Produk Vegan

Umumnya produk dengan label vegan tidak mengandung ekstrak hewani atau produk sampingan hewan dalam bahan maupun proses pembuatannya. 

Termasuk juga produk kecantikan tersebut tidak pernah diuji pada hewan. 

Namun sebagai informasi, seperti melansir dari Glamour, tidak ada regulasi legan pada produk yang dilabeli vegan, sehingga Kawan Puan perlu memeriksa kredensial brand tersebut. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Skincare Vegan yang Viral di TikTok, Bagus untuk Kulit

Sedangkan cara tercepat untuk memastikan apakah sebuah produk kecantikan itu vegan atau tidak, adalah dengan melihat logo organisasi vegan.

Logo lain yang harus diperhatikan untuk memastikan produk tersebut bebas dari kekejaman pada hewan atau cruelty free adalah logo 'Leaping Bunny'.

Ini merupakan satu-satunya simbol yang diakui secara internasional yang menjamin tidak ada pengujian hewan yang dilakukan dalam mengembangkan produk.

Kendati demikian, perlu dicatat bahwa produk berlabel 'vegan' tidak berarti bahwa pengganti botani digunakan sebagai pengganti bahan yang berasal dari hewan.

Para produsen produk kecantikkan dapat memasukkan bahan-bahan yang disintesis yang dibuat di laboratorium.

Selain itu penting juga itu mengenal beberapa bahan kosmetik umum yang berasal dari sumber hewani antara lain gliserin, kolagen, gelatin, dan retinol.

The Vegan Society juga merekomendasikan untuk menghindari bahan-bahan seperti mutiara, sutra, gel siput, protein susu, cochineal (E120), lemak, lanolin, kecuali jika dibuat dari bahan sintetis.

Produk Natural atau Alami

Mungkin label 'natural' atau 'alami' sudah tak asing Kawan Puan temukan pada beberapa produk kecantikan. 

Baca Juga: Mengenal Squalene, Kandungan Skincare yang Bagus untuk Kulit Kering

Bahkan, bisa dikatakan label ini paling sering digunakan, kendatipun pada kandungannya hanya menggunakan satu persen sumber alami, plant-based atau bahan mineral.

Salah satu cara terbaik untuk mengetahui kandungan di dalam produk-produk kecantikan berlabel natural atau alami adalah dengan daftar bahannya. 

Dalam produk natural, kamu akan melihat bahan-bahan alami terdapat di paling atas daftar atau paling pertama disebutkan.

Sedangkan kandungan-kandungan yang sintetis dicantumkan paling akhir atau paling bawah. 

Sementara itu, ekstrak bahan alami akan dinamai dengan sebutan ilmiahnya atau nama latin.

Namun perlu diingat bahwa semakin alami bahan yang digunakan pada produk-produk kecantikan natural, maka akan semakin pendek juga usia simpannya. 

Sehingga penting untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa produk kecantikan alami atau natural yang Kawan Puan pakai yah. 

Produk Organik

Sebuah produk kecantikan hanya butuh mengandung persentasi yang sangat kecil dari bahan organik untuk melabeli diri 'organik'. 

Baca Juga: Jangan Sembarangan Pilih Skincare Organik, Kenali Bahan dan Jenisnya!

Memang, hal ini bisa jadi menjebak para beauty enthusiast yang benar-benar sedang mencari produk kecantikan dengan bahan yang organik. 

Namun ada cara untuk mencari tahu kredensial organik dari suatu produk, yaitu dengan memeriksa label dan mencari logo organisasi khusus organik. 

Biasanya tiap negara punya organisasi untuk sertifikasi organik yang berbeda-beda. 

Tapi jika produk tersebut sudah memiliki logo tersebut, ini menandakan bahwa produk tersebut bersumber dan diproduksi menggunakan bahan-bahan pertanian organik yang berkelanjutan dan tidak diuji pada hewan.

Termasuk juga bebas dari bahan kimia keras, partikel nano, paraben, pewarna sintetis dan wewangian buatan. 

Penting juga untuk diketahui bahwa tidak semua bahan dikategorikan organik, seperti air, garam dan clay

(*)

Sumber: Glamour
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri