"Saya bertambah tua tetapi tidak pernah lebih bijaksana. Tengah malam menjadi sore," bunyi lirik tersebut.
"Ketika depresi bekerja, saya berubah menjadi kuburan. Semua orang yang menghantui saya berdiri di dalam ruangan," lanjutnya.
Selanjutnya, lirik yang ditulis Taylor Swift membahas ketakutannya akan kehilangan orang-orang yang ia cintai, termasuk sang kekasih, Joe Alwyn.
"Saya sadar selama ini saya bangun berteriak dari mimpi, suatu hari aku akan melihatmu pergi," tulis Taylor Swift dalam liriknya.
"Karena kamu bosan dengan rencanaku untuk terakhir kalinya," lanjutnya lagi.
Di verse selanjutnya, Taylor Swift menyinggung kritik yang diterimanya karena keterlibatannya di gerakan aktivisme sosial politik.
Ia membahas soal banyak orang yang berasumsi bahwa tindakan amalnya merupakan PR stunt belaka.
"Saya akan menatap langsung ke matahari tapi tidak pernah ke cermin, pasti melelahkan, selalu menyemangati seorang anti-hero," tulis Taylor Swift dalam liriknya.
"Apakah kalian pernah dengar soal narsisme terselubung saya dengan mudah disamarkan sebagai alturisme seperti semacam anggota kongres," lanjutnya.
Taylor Swift menutup lagu ini dengan pernyataan bahwa dirinya adalah anti-hero, karakter utama dalam sebuah cerita yang tidak memiliki kualitas konvensional.
Kawan Puan, "Anti-Hero" adalah single utama dari album Midnights yang video musiknya bisa kamu tonton hari ini, Jumat (21/10/2022).
Baca Juga: Taylor Swift Umumkan Daftar Lagu di Album Midnights, Ada Kolaborasi dengan Lana Del Rey
(*)
