Menyikapi Pengalaman Traumatis pada Anak Menurut Psikolog, Bagaimana?

Tim Parapuan - Senin, 10 Oktober 2022
Menyikapi pengalaman traumatis pada anak.
Menyikapi pengalaman traumatis pada anak. hxyume/Getty Images

- Pada usia berapa perisitiwa itu dialami, siapa pelakunya, berapa lama berlangsung, dan berapa sering dialami, sendirian atau bersama banyak orang lain.

Para ahli kesehatan mental menyatakan bahwa pengalaman traumatis sering menimbulkan krisis kesehatan mental yang serius dan dapat menyebabkan indvidu mengalami kondisi lebih parah seperti gangguan emosi pascapaparan (PTSD), yang mengharuskan individu memperoleh perawatan kesehatan jiwa untuk jangka panjang.

Para penyintas membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk keluar dari dampak peristiwa traumatis, pulih, dan menjadi bertumbuh.

Hal ini antara lain disebabkan adanya perbedaan fase traumagenik antarpenyintas. Sebagai contoh, proses pemulihan bagi mereka yang mengalami peristiwa traumatis karena kekerasan fisik atau seksual dalam jangka panjang dan bertubi-tubi dari orangtua menjadi sangat berat karena mereka telah dikondisikan sebagai subjek yang selalu tidak berdaya.

Bahkan sering kali mereka membutuhkan bantuan eksternal dari tenaga kesehatan profesional untuk dapat bertahan hidup secara fungsional.

Salah satunya adalah dengan buku Trauma dengan Perhatian Khusus pada Masa Kanak-Kanak karya Prof. Irwanto, Ph.D., Psikolog dan Hani Kumala, M.Psi., Psikolog.

Buku Memahamai Trauma dengan Perhatian Khusus pada Masa Kanak-Kanak.
Buku Memahamai Trauma dengan Perhatian Khusus pada Masa Kanak-Kanak. Dok. Gramedia Pustaka Utama

Buku ini dimaksudkan untuk memberikan informasi pada orang tua, guru, psikolog, psikiater, pekerja sosial yang berhubungan dengan anak agar lebih siap untuk melihat, mendengar, dan tertarik membantu.

Hanya dengan kesiapan dan keterampilan demikian, kita dapat menolong anak atau siapa pun yang mengalami trauma, tetapi tidak pernah berani memberitahu orang lain.

Baca Juga: Anak Alami Perundungan, Ini Strategi yang Bisa Dilakukan Orang Tua Menurut Psikolog

Pertolongan dini merupakan intervensi yang penting untuk mencegah dampak negatif jangka panjang dari pengalaman traumatis anak.

Kawan Puan, buku ini menjelaskan berbagai pandangan mengenai pengalaman traumatis hingga penjelasan dari sudut pandang psikologi positif yang mencerahkan.

Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak semua korban mengalami keterpurukan, banyak dari mereka yang justru memaknainya sebagai sebuah pelajaran mengenai hidup.

Oleh karena itu, mereka justru bertumbuh, bangkit dan menjadi individu yang lebih matang. Inilah yang disebut sebagai Posttraumatic Growth (PTG).

Dalam buku ini juga, Kawan Puan dapat menemukan beberapa saran praktis ketika menjadi relawan dan ingin membantu orang yang mengalami peristiwa traumatis.

Tidak hanya sebagai buku pengantar untuk mulai memahami gejala psikologis dan kondisi kesehatan mental individu, buku ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pencerahan pribadi untuk pengembangan diri menjadi individu yang semakin matang.

Buku Memahami Trauma dengan Perhatian Khusus pada Masa Kanak-Kanak pada anak bisa Kawan Puan dapatkan di Gramedia.com.

Baca Juga: Cegah Perundungan, Psikolog Ungkap Strategi 8K dalam Mendidik Anak

(*)

Penulis:
Editor: Arintya