Menyikapi Pengalaman Traumatis pada Anak Menurut Psikolog, Bagaimana?

Tim Parapuan - Senin, 10 Oktober 2022
Menyikapi pengalaman traumatis pada anak.
Menyikapi pengalaman traumatis pada anak. hxyume/Getty Images

Pengalaman Traumatis

Pertama, dalam perjalanan hidup, pengalaman traumatis mungkin tidak hanya terjadi satu kali. Terutama jika pertama kali terjadi adalah di masa kanak-kanak.

Efek traumagenik dari pengalaman buruk di masa kanak-kanak mempunyai dampak luar biasa pada aspek neurologis, kognitif, dan afektif sehingga para penyintas akan mewarisi kerentanan untuk mengalami reviktimisasi di kemudian hari.

Kedua, kebanyakan korban trauma atau penyintas tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan pengalamannya kepada orang lain.

Hal ini menyebabkan deteksi dan pertolongan dini jarang sekali dapat dilakukan. Akibatnya, mereka berjuang sendiri menjadi penyintas dalam situasi cemas selama bertahun-tahun.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Beberapa aspek dari pengalaman traumatis yang perlu diperhatikan adalah:

- Sifat peristiwanya yang “luar biasa” sehingga mengakibatkan.

- Reaksi psikologis yang luar biasa (ketakutan atau ketidakberdayaan).

Baca Juga: Hal-Hal yang Perlu Dihindari Orang Tua dalam Menyikapi Perundungan Menurut Psikolog

Penulis:
Editor: Arintya