Cerita Ibu dari Anak Korban Kanjuruhan, Hanya Bisa Menangis di Tengah Kedukaan

Alessandra Langit - Selasa, 4 Oktober 2022
Cerita seorang ibu kehilangan buah hati di tragedi Stadion Kanjuruhan.
Cerita seorang ibu kehilangan buah hati di tragedi Stadion Kanjuruhan. Kompas.com

Berdasarkan cerita teman dari mendiang anak Sumarsih, diketahui bahwa Rafi terpisah dari teman-temannya.

Semprotan gas air mata yang tajam menusuk penglihatan serta pernapasan penonton membuat Rafi dan teman-temannya lari berhamburan.

"Di tribun itu disemprot gas air mata, teman-teman Rafi itu berhamburan, tidak ada yang bersama karena menyelamatkan diri sendiri-sendiri," lanjutnya.

Saat berada di tangga tribun, keberadaan Rafi sudah tidak diketahui oleh teman-temannya.

Di tengah kedukaan ini, Sumarsih telah mendapat dukungan dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Walaupun berat merelakan kepergian sang anak, Sumarsih mencoba untuk ikhlas.

Sumarsih juga saling menguatkan dengan keluarga korban lainnya yang berduka.

Kawan Puan, tragedi Stadion Kanjuruhan ini tak hanya menjadi luka bagi sepakbola Indonesia, tapi juga seluruh masyarakat.

Di berbagai daerah di Indonesia, ribuan doa dipanjatkan masyarakat untuk mengantar kepulangan ratusan korban tragedi Stadion Kanjuruhan ke peristirahatan abadi.

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Tewas Akibat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

(*)

Sumber: KompasTV
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara