Cerita Suci Anggunisa Jadi Penerjemah Bahasa Korea untuk Drakor hingga Novel

Alessandra Langit - Senin, 3 Oktober 2022
Proses kerja penerjemah bahasa Korea menurut pengalaman Suci Anggunisa Pertiwi.
Proses kerja penerjemah bahasa Korea menurut pengalaman Suci Anggunisa Pertiwi. Dok Suci Anggunisa Pertiwi

Dalam melakukan pekerjaannya tersebut, tentu ada proses panjang dan tantangan yang tak henti datang.

"Setiap vendor itu beda-beda, ada yang kasih script untuk dikerjain berapa hari, ada vendor yang enggak kasih script tapi dikerjain bareng-bareng dengan translator lain," cerita Suci.

Berdasarkan pengalaman Suci, script yang diberikan biasanya tidak sama dengan drakor yang aslinya.

Maka, kemampuan mendengar pembicaraan bahasa Korea sangat dibutuhkan untuk menerjemahkan drakor.

Untuk waktu pengerjaan, Suci biasanya mengikuti permintaan dari klien atau vendornya sendiri.

"Kalau susah bisa dua hari ngerjainnya, ada juga yang kasih waktu seminggu, tergantung kliennya," tutur Suci.

Saat mengerjakan drakor yang sedang tayang, Suci akan diberikan waktu yang lebih singkat untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia.

Nah, tantangan paling sulit yang harus dihadapi Suci adalah ketika ia mengerjakan drakor dengan genre hukum, horor, ataupun horor.

"Setiap genre itu ngerjainnya beda-beda, tapi kalo genrenya lebih berat kayak hukum, horor, thriller, pasti ada mikir dulu, cari istilah-istilahnya dulu," lanjutnya.

Baca Juga: Beda dari Penerjemah, Ini Tantangan Profesi Interpreter yang Bergaji Besar