Cerita Suci Anggunisa Jadi Penerjemah Bahasa Korea untuk Drakor hingga Novel

Alessandra Langit - Senin, 3 Oktober 2022
Proses kerja penerjemah bahasa Korea menurut pengalaman Suci Anggunisa Pertiwi.
Proses kerja penerjemah bahasa Korea menurut pengalaman Suci Anggunisa Pertiwi. Dok Suci Anggunisa Pertiwi

Parapuan.co - Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, budaya Korea menjadi tren yang diminati oleh masyarakat dari berbagai lapisan sosial dan ekonomi.

Demam musik Kpop dan drama Korea (drakor) menjadi fenomena tersendiri yang membuat profesi seperti penerjemah atau translator bahasa Korea semakin diminati.

Kemampuan berbahasa Korea dapat membuka kesempatan kita untuk menerjemahkan drakor hingga novel Korea.

Tak sedikit dari perempuan Indonesia yang juga bermimpi menjadi seorang penerjemah atau translator bahasa Korea.

Maka, PARAPUAN mengundang Suci Anggunisa Pertiwi, seorang penerjemah bahasa Korea, dalam program What Do Korean Translator Do? yang ditayangkan secara langsung di Instagram Live pada Senin (3/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Suci Anggunisa Pertiwi menceritakan tentang proses di balik pekerjaan sebagai penerjemah drakor dan buku Korea.

Proses Menerjemahkan Drakor

Kawan Puan pecinta drakor, kini kita dimudahkan dengan adanya subtitle bahasa Indonesia di setiap tayangan drama favorit kita.

Suci Anggunisa Pertiwi ternyata secara resmi mengambil peran dalam menerjemahkan drakor populer seperti Thirty Nine yang tayang di Netflix.

Baca Juga: Wajib Dicoba! Ini 5 Platform Kursus Online Bahasa Korea Gratis

Dalam melakukan pekerjaannya tersebut, tentu ada proses panjang dan tantangan yang tak henti datang.

"Setiap vendor itu beda-beda, ada yang kasih script untuk dikerjain berapa hari, ada vendor yang enggak kasih script tapi dikerjain bareng-bareng dengan translator lain," cerita Suci.

Berdasarkan pengalaman Suci, script yang diberikan biasanya tidak sama dengan drakor yang aslinya.

Maka, kemampuan mendengar pembicaraan bahasa Korea sangat dibutuhkan untuk menerjemahkan drakor.

Untuk waktu pengerjaan, Suci biasanya mengikuti permintaan dari klien atau vendornya sendiri.

"Kalau susah bisa dua hari ngerjainnya, ada juga yang kasih waktu seminggu, tergantung kliennya," tutur Suci.

Saat mengerjakan drakor yang sedang tayang, Suci akan diberikan waktu yang lebih singkat untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia.

Nah, tantangan paling sulit yang harus dihadapi Suci adalah ketika ia mengerjakan drakor dengan genre hukum, horor, ataupun horor.

"Setiap genre itu ngerjainnya beda-beda, tapi kalo genrenya lebih berat kayak hukum, horor, thriller, pasti ada mikir dulu, cari istilah-istilahnya dulu," lanjutnya.

Baca Juga: Beda dari Penerjemah, Ini Tantangan Profesi Interpreter yang Bergaji Besar

Proses Menerjemahkan Buku Korea

Kawan Puan penggemar BTS, kamu pasti tidak asing lagi dengan novel Korea berjudul Almond yang direkomendasikan oleh RM.

Nah, versi Indonesia dari novel tersebut diterjemahkan oleh Suci, lho.

Saat menerima tawaran menerjemahkan buku Almond, Suci awalnya sempat ragu karena ia kurang senang membaca buku.

"Awalnya ragu-ragu karena saya bukan pembaca buku, saya enggak tahu itu rekomendasi dari RM BTS," kata Suci.

Untuk menyelesaikan terjemahan novel Almond, Suci diberi waktu tiga bulan.

Menurut Suci, menerjemahkan buku Korea lebih sulit dibandingkan menerjemahkan drakor.

"Lebih sulit dibandingkan ngerjain drakor karena memang cara penyampaiannya beda dari drakor, tanda baca juga benar-benar berpengaruh," kata Suci.

"Itu tantangan yang paling sulit, saya ngerjain (novel) mati-matian tapi alhamdullilah sudah selesai, banyak yang review bagus," lanjutnya.

Kawan Puan, itu dia cerita Suci soal proses kerja penerjemah bahasa Korea berdasarkan pengalamannya.

Apakah kamu tertarik untuk mengambil jejak karier yang sama dengan Suci?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cerita Parapuan (@cerita_parapuan)

Baca Juga: 3 Rekomendasi Platform Kursus Bahasa Inggris Online Gratis, Apa Saja?

(*)