Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual perempuan penting dilakukan, termasuk ketika tengah menstruasi.
Saat menstruasi, perempuan akan mengeluarkan darah dari vagina karena siklus bulanan yang dialami.
Menjelang masa menstruasi, perempuan biasanya berada dalam masa subur.
Ketika sedang menstruasi biasanya perempuan tidak dapat hamil.
Namun, apakah perempuan tetap bisa hamil jika melakukan hubungan seks saat menstruasi?
Seks saat menstruasi berhubungan dengan kesehatan reproduksi perempuan.
Berikut ini hal yang harus Kawan Puan perhatikan jika melakukan hubungan seks saat menstruasi.
Bisakah Seks saat Menstruasi Sebabkan Kehamilan?
Ya, seorang perempuan bisa hamil selama menstruasi. Seperti dijelaskan oleh Amy W. Anzilotti, MD, mengutip dari Kids Health via PARAPUAN, ini mungkin terjadi ketika:
- Seorang perempuan mengalami pendarahan yang dia pikir adalah menstruasi, tetapi itu adalah pendarahan dari ovulasi.
Ovulasi adalah pelepasan sel telur setiap bulan dari indung telur perempuan. Ini adalah waktu ketika dia paling mungkin untuk hamil jika dia berhubungan seks.
- Ovulasi terjadi sebelum pendarahan dari periode seorang gadis berhenti.
- Ovulasi terjadi dalam beberapa hari setelah periode menstruasi seseorang selesai. Sperma dapat membuahi sel telur selama 3 hari.
Jadi, jika seorang perempuan berhubungan seks pada hari terakhir menstruasi dan berovulasi dalam beberapa hari berikutnya, sperma mungkin masih membuahi sel telur.
Jika kamu tidak secara aktif mencoba untuk hamil, menggunakan perlindungan adalah ide yang baik, tidak peduli bagian mana dari siklus menstruasimu. Peluang kamu untuk hamil lebih rendah selama periode, tetapi masih mungkin untuk hamil saat ini.
Kemungkinan besar kamu akan hamil selama ovulasi, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi dimulai.
Namun panjang siklus setiap perempuan berbeda, dan panjang siklus dapat berubah setiap bulan. Jika kamu memiliki siklus menstruasi yang pendek, risiko hamil selama periode menstruasi lebih tinggi.
Juga pertimbangkan bahwa sperma dapat tetap hidup di tubuh hingga tujuh hari. Jadi, jika kamu memiliki siklus 22 hari dan kamu berovulasi segera setelah mendapatkan menstruasi, ada kemungkinan kamu akan melepaskan sel telur saat sperma masih berada di saluran reproduksi.
Baca Juga: 4 Fase Perubahan Hormon pada Siklus Menstruasi yang Perempuan Harus Tahu
Dampak Seks saat Menstruasi
Melakukan hubungan seks saat menstruasi dapat memengaruhi kesehatan seksual perempuan dan memiliki efek samping yang harus diperhatikan.
Saat melakukannya, darah bisa mengenaimu, pasangan, dan seprai, terutama jika memiliki aliran yang deras.
Selain mengotori tempat tidur, pendarahan bisa membuat kamu merasa tidak percaya diri.
Kecemasan karena membuat kekacauan dapat menghilangkan sebagian atau seluruh kesenangan dari seks.
Mengutip dari Healthline, kekhawatiran lain tentang berhubungan seks selama menstruasi adalah risiko menularkan infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV atau hepatitis.
Virus ini hidup dalam darah, dan mereka dapat menyebar melalui kontak dengan darah menstruasi yang terinfeksi.
Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks dapat mengurangi risiko penyebaran atau tertular IMS, yang pada akhirnya berpengaruh pada kesehatan reproduksi perempuan.
Nah, itu dia penjelasan mengenai seks saat menstruasi yang dapat pengaruhi kesehatan seksual perempuan.
Jadi, Kawan Puan masih tetap bisa hamil meski melakukan hubungan intim saat menstruasi.
Baca Juga: 3 Masalah Siklus Menstruasi yang Harus Diketahui Perempuan, Kapan Harus ke Dokter?
(*)