Menurut Annisa Steviani, Ini Alasan Asuransi Penting dalam Perencanaan Keuangan Keluarga

Ardela Nabila - Senin, 19 September 2022
Alasan asuransi penting dalam perencanaan keuangan.
Alasan asuransi penting dalam perencanaan keuangan. Dilok Klaisataporn

Parapuan.co - Agar semua kebutuhan keluarga dapat terpenuhi, tentunya dibutuhkan perencanaan keuangan yang baik.

Tak cukup dengan cara mengelola uang dan rutin menabung, Kawan Puan juga harus bisa mengantisipasi berbagai risiko yang dapat terjadi di masa depan.

Bukan hanya risiko terkait kondisi mendesak dan tidak terduga yang membutuhkan dana darurat, tetapi juga risiko yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

Dalam hal ini, asuransi kesehatan memiliki peran penting untuk menutupi biaya apabila ada anggota keluarga yang mendadak jatuh sakit.

Bahkan menurut perencana keuangan keluarga Annisa Steviani CFP, AEPP, asuransi kesehatan bisa dibilang sebagai fondasi penting dalam perencanaan keuangan.

"Sakit atau meninggal dunia itu bisa terjadi kapan saja, kita sebagai manusia enggak tahu sakit atau kematian datangnya kapan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengalihkan risikonya," ujar Annisa Steviani di acara Peluncuran PRUSolusi Sehat Plus Pro dan PRUSolusi Sehat Plus Pro Syariah, Kamis (15/9/2022).

Menurut perempuan yang akrab disapa Icha itu, keberadaan asuransi kesehatan berfungsi untuk mengalihkan risiko jika anggota keluarga sakit.

Selain itu, alasan lain keluarga perlu memiliki asuransi kesehatan adalah untuk mencegah risiko hilangnya aset karena terpakai untuk menutupi biaya berobat atau rumah sakit.

"Kalau kita selama ini berpikir kalau sakit bisa pakai uang tabungan, enggak perlu asuransi, sebenarnya itu enggak mengalihkan risikonya membuat aset hilang," terangnya.

Baca Juga: 4 Langkah Penting Capai Kesuksesan Finansial Menurut Perencana Keuangan Annisa Steviani

Ia mencontohkan, seseorang yang tiba-tiba jatuh sakit namun sudah memiliki asuransi kesehatan tak perlu khawatir harus mengorbankan asetnya untuk menutupi biaya rumah sakit.

"Misalnya kamu saat ini sehat, tetapi punya asuransi. Lalu kemudian tiba-tiba sakit dan harus keluar puluhan juta. Karena memiliki asuransi, tidak ada aset yang harus hilang untuk membayar biaya rumah sakit," katanya mencontohkan.

Di sisi lain, seseorang yang tidak memiliki asuransi kesehatan berisiko mengorbankan asetnya karena biaya rumah sakit yang tidak murah.

"Tapi kalau hanya menabung, lalu baru punya 6 juta rupiah, bagaimana tabungan tersebut bisa meng-cover biaya kesehatan tersebut? Makanya, itulah pentingnya asuransi kesehatan," tambah Icha menegaskan.

Selain asuransi kesehatan, ia juga menekankan pentingnya asuransi jiwa, pasalnya kematian pasti akan terjadi pada siapa saja di waktu yang tidak terduga.

"Asuransi jiwa juga sama pentingnya. Apalagi kalau ngomongin kematian itu kayaknya takut banget, padahal itu sebenarnya, kan, sangat mungkin kejadian," tuturnya.

Asuransi jiwa sendiri berfungsi sebagai backup untuk menutupi segala biaya yang dibutuhkan oleh anggota keluarga yang ditinggalkan.

"Tanpa asuransi jiwa, kita enggak punya backup untuk sekolah anak, dan biaya lainnya. Dan yang lebih mengkhawatirkan adalah kalau kita dan suami meninggal bersamaan. Dengan memiliki asuransi jiwa, semua persoalan keuangan kita bisa alihkan ke asuransi. At least finansial anak sudah tercover," ucapnya tegas.

Baca Juga: Prudential Luncurkan 2 Produk Asuransi Terbaru untuk Lindungi Keluarga dari Risiko Kesehatan

Icha kemudian menegaskan pentingnya mengubah pola pikir mengenai produk asuransi, seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

Adapun asuransi tidak sama dengan investasi, sehingga keduanya tidak dapat saling menggantikan.

Dengan kata lain, keduanya harus ada ketika membuat perencanaan keuangan keluarga dan matang.

"Jangan sampai berpikir ‘aku enggak sakit, kok. Ngapain beli asuransi?’. Padahal asuransi itu belinya pada saat sehat, bukan saat sakit. Kalau sudah sakit, keburu keluar uang duluan. Jadi memang asuransi itu dibelinya pada saat tidak ada apa-apa," lanjutnya.

"Dan memang sebenarnya kita berharap tidak ada apa-apa. Jangan sampai merasa rugi karena harus bayar terus tapi enggak sakit, ya alhamdulillah berarti kalau enggak sakit. Asuransi jiwa juga sama," tutup Icha. (*)