Berbeda dengan Peretas Data, Kenali Kode Etik Profesi Ethical Hacker

Aulia Firafiroh - Minggu, 11 September 2022
Kode Etik Ethical Hacker
Kode Etik Ethical Hacker Laurence Dutton

Parapuan.co- Beberapa waktu ini, media sosial dihebohkan dengan sosok hacker bernama Bjorka.

Pada Sabtu (10/9/2022) kemarin, Bjorka diketahui berhasil membobol data milik Menkominfo Johnny G. Plate.

Tak hanya membobol, ia juga mengucapkan selamat ulang tahun dengan Johnny G. Plate.

Namun tidak semua hacker membobol data dan melakukan hal ilegal seperti apa yang dilakukan Bjorka.

Ada juga hacker yang beretika dan legal yang dikenal dengan istilah white hat atau ethical hacker.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang ethical hacker memiliki beberapa kode etik atau peraturan yang harus dipatuhi.

Berikut beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh seorang ethical hacker melansir greycampus.com:

1) Meminta izin

Seorang ethical hacker harus meminta izin terlebih dahulu untuk masuk ke dalam jaringan milik seseorang atau instansi.

Baca juga: Ada Hacker yang Beretika dan Legal, Kenali Apa Itu Ethical Hacking

Pasalnya, kegiatan hacking menjadi ilegal jika seorang hacker menerobos sistem begitu saja tanpa izin.

Hal itu tentu bisa menjerumuskan seorang hacker ke dalam tindak pidana.

2) Melaporkan temuan

Setelah mendapatkan izin untuk memasuki suatu jaringan atau sistem, seorang ethical hacker biasanya akan langsung mengecek masalah apa yang terjadi.

Usai menemukan sumber masalah, seorang ethical hacker tidak langsung melakukan tindakan.

Seorang ethical hacker harus melaporkannya masalah tersebut kepada pihak yang bersangkutan.

Jika di dalam perusahaan, biasanya ethical hacker melaporkan kejadian tersebut kepada pihak manajemen dan tim IT.

3) Merahasiakan beberapa temuan

Ternyata tidak semua hal yang ditemukan oleh ethical hacker harus dilaporkan ke pihak manajemen perusahaan.

Baca juga: Ramai Kemunculan Bjorka, Kenali Profesi Hacker dan Berbagai Jenisnya

Ada beberapa hal yang bersifat rahasia dan tidak perlu diketahui oleh pihak manajemen dengan tujuan keamanan sistem dan jaringan.

Nah, biasanya, saat merekrut hacker, perusahaan akan memintanya untuk menandatangani non-disclosure agreement (NDA).

4) Menghilangkan jejak

Usai melakukan pengecekan pada sistem jaringan, seorang hacker harus menghilangkan jejak.

Tindakan tersebut adalah sikap preventif untuk mencegah black hat hacker mengikuti jejak yang ethical hacker lakukan.

Demikian tadi sederet kode etik yang harus dipatuhi oleh seorang etichal hacker.

Apakah Kawan Puan ingin menjadi seorang ethical hacker juga?

(*)