Tak Hanya Korban, Menurut Psikolog Perundungan Juga Bisa Berdampak Buruk bagi Pelaku

Arintha Widya - Jumat, 2 September 2022
ilustrasi dampak perundungan anak
ilustrasi dampak perundungan anak spukkato

Parapuan.co - Anak-anak rentan mengalami perundungan oleh teman di sekolahnya. 

Sebagai orang tua, wajar jika kamu khawatir kalau putra atau putrimu dirundung oleh temannya di sekolah.

Terlebih lagi jika tahu bahwa ada banyak dampak negatif yang akan dialami anak yang menjadi korban perundungan.

Misalnya anak menjadi tidak percaya diri, tertekan, sakit-sakitan, bahkan yang terburuk adalah menjadi depresi.

Namun, ternyata, menurut psikolog Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono, M.Psi. atau yang juga akrab disapa Dienny Tjokro, dampak dari perundungan tidak hanya akan dirasakan oleh korban, lo.

Pelaku atau perundung juga akan merasakan dampak negatif dari tindakan perundungan yang ia lakukan.

Simak penjelasannya seperti diungkap Dienny Tjokro dalam webinar bertajuk Perundungan Tanggung Jawab Siapa? Bagaimana Menangkalnya? yang diselenggarakan Yayasan Psikologi Unggulan Indonesia (YPUI), pada Jumat (2/9/2022) berikut ini!

Dampak Perundungan bagi Korban

- Anak akan merasa tertekan dan ketakutan.

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu, Ini 3 Cara Mendampingi Anak Korban Bullying

- Anak mengalami trauma.

- Perundungan memengaruhi konsentrasi belajar anak.

- Anak jadi enggan pergi ke sekolah untuk menghindari perundungan.

- Anak sering merasa sakit psikosomatis (kondisi sakit fisik yang disebabkan karena pikiran atau emosi).

- Anak merasa malu dan harga dirinya hancur.

- Anak menjadi tidak percaya diri.

- Anak mengisolasi diri dan menarik diri dari pergaulan.

- Merasa marah pada diri sendiri dan lingkungannya.

- Depresi ringan sampai berat, dan akibatnya bisa sampai pada melakukan bunuh diri.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini 5 Red Flag Anak Alami Perundungan di Sekolah

Dampak Perundungan Bagi Perundung atau Pelaku

Bertindak sebagai perundung, pelaku perundungan juga akan mengalami dampak negatif pada dirinya, di antaranya sebagai berikut: 

- Terbentuknya kepercayaan diri semu dan menganggap kekuasaan adalah segalanya.

- Anak cenderung cepat marah dan sulit mengendalikan emosi, terutama jika keinginannya tidak terpenuhi.

- Kecakapan sosialnya atau kemampuan prososialnya rendah.

- Anak tidak memiliki perasaan empati dan toleransi atau menghargai orang lain.

- Prestasi belajarnya terganggu karena terobsesi pada keunggulan fisik dan popularitas.

- Merundung orang lain bisa berkembang menjadi perilaku agresif lainnya yang pada akhirnya merugikan kelanjutan pendidikan dan masa depan anak.

Nah, Kawan Puan, ternyata tindakan merundung orang lain juga berdampak buruk pada diri sendiri, ya.

Baca Juga: Perempuan Sering Jadi Korban, Ini 5 Cara Ampuh Hadapi Body Shaming

(*)