Dampak Gempa Bali Menurut BMKG, Terasa Hingga ke Wilayah Lombok

Alessandra Langit - Selasa, 23 Agustus 2022
BMKG ungkap dampak gempa bumi di Bali.
BMKG ungkap dampak gempa bumi di Bali. Furchin

Parapuan.co - Kawan Puan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bermagnitudo 5,8 di Bali.

BMKG juga telah merilis analisis terkait gempa yang mengguncang wilayah Pantai Selatan Klungkung pada Senin (22/8/2022) pukul 15.36 ini.

Melansir Kompas.comberdasarkan laporan BMKG, gempa bumi tektonik yang terjadi di Bali ini tidak berpotensi tsunami.

Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.

Menurut keterangan Daryono, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tambah Daryono.

Walaupun tidak berpotensi tsunami, guncangan gempa bumi yang terjadi di Bali ini cukup kencang dan berdampak hingga ke wilayah lainnya.

Daryono mengatakan bahwa gempa ini berdampak di daerah Badung, Denpasar, dan Klukung.

Baca Juga: Gempa Terkini di Lumajang Jawa Timur Terjadi hingga 3 Kali, Tidak Berpotensi Tsunami

Lebih luas, gempa bumi ini juga dirasakan di wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, dengan skala intensitas IV MMI.

Gempa Bali ini juga dirasakan oleh warga di desa Buleleng, Karangasem, Gianyar, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, dan Bima.

Guncangan yang dirasakan berskala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan truk berlalu).

Daryono juga menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan pihaknya, gempa Bali ini tidak menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

Maka, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tidak terpengaruh isu yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dengan menghindari bangunan yang retak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tegas Daryono.

Kawan Puan, kamu bisa mengetahui informasi soal gempa bumi dan bencana alam di Indonesia dengan mengikuti berita akurat yang bersumber dari BMKG.

Informasi tersebut disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi di Instagram atau Twitter @infoBMKG.

Selain itu juga di website www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id.

Baca Juga: 3 Fakta Gempa Nias Selatan Menurut BMKG, Lokasi Sama dengan Gempa 1797

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria