Penyebab, Gejala, dan Penyebaran Penyakit Kusta yang Viral di TikTok

Anna Maria Anggita - Jumat, 19 Agustus 2022
Penyebab dan gejala penyakit lepra atau kusta
Penyebab dan gejala penyakit lepra atau kusta a3701027

Parapuan.co - Penyakit lepra menjadi suatu kondisi infeksi kronis akibat bakteri Mycobacterium leprae.

Dilansir dari Healthline, lepra atau yang dikenal juga sebagai kusta ini menjadi kondisi yang memengaruhi saraf ekstremitas, kulit, lapisan hidung, dan saluran pernapasan bagian atas.

Kusta yang jadi salah satu penyakit tertua dalam sejarah ini juga menyebabkan borok kulit, kerusakan saraf, bahkan kelemahan otot.

Apabila kondisi ini tidak diobati, pengidapnya bisa saja mengalami kecacatan yang parah.

Apa Gejala Kusta?

Terdapat beberapa gejala penyakit kusta yang harus Kawan Puan ketahui. Beberapa diantaranya ialah: 

- Kelemahan otot.

- Mati rasa di tangan, lengan, dan kaki.

- Lesi kulit.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Adanya 3 Tipe Long Covid, Kenali Gejalanya

Bagaimana Penyakit Menyebar?

Penyakit kusta bisa menular ke orang lain karena bakter Mycobacterium leprae menyebar.

Bakteri tersebut dapat menyebar melalui kontak dengan sekresi mukosa dari orang yang terinfeksi.

Penularan bakteri Mycobacterium leprae biasanya terjadi ketika pengidap kusta bersin dan batuk.

Perlu dicatat baik-baik, meski kusta tidak terlalu menular tetapi jika ada orang yang kontak dekat dan berulang dengan pengidap penyakit lepra, kemungkinan tertular sangat besar. 

Bakteri Mycobacterium leprae sendiri berkembang biak dengan sangat lambat, bahkan masa inkubasinya sekitar lima tahun, baru setelah itu muncul gejala kusta.

Bahkan gejala penyakit ini bisa saja tidak muncul selama 20 tahun.

 

Diagnosis Kusta

Baca Juga: Bikin Kesal! Ini Alasan Kenapa Perempuan Lebih Sulit Turunkan Berat Badan

Saat mendiagnosis kusta, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda dan gejala penyakit.

Bisa saja dokter melakukan biopsi dengan mengambil sepotong kecil kulit atau saraf dan mengirimkan ke laboratorium untuk diuji.

Selain itu, kemungkinan dokter akan melakukan tes kulit lepromin untuk menentukan bentuk penyakit kusta.

Kemudian, dokter akan menyuntikkan sejumlah kecil bakteri penyebab penyakit kusta yang telah dinonaktifkan ke dalam kulit di lengan atas.

Umumnya, orang dengan tuberkuloid borderline akan mengalami hasil positif di tempat suntikan.

Supaya kondisi kusta tidak memburuk, alangkah baiknya segera memeriksakan diri. Jika tertunda dapat muncul komplikasi seperti: 

- Rambut rontok, terutama pada alis dan bulu mata.

- Kerusakan saraf permanen di lengan dan kaki.

- Iritis yang merupakan peradangan pada iris mata. 

Baca Juga: Waspada! Catat Ini 3 Penyebab Fibroid Rahim yang Dialami Perempuan

- Glaukoma, penyakit mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Bisa juga mengalami kebutaan. 

Sebelum komplikasi di atas muncul dan menurunkan kualitas hidup, usahakan untuk segera memeriksakan diri ke dokter demi mendapat perawatan yang tepat.

(*)