Generasi Sandwich, Simak 3 Tips dari Pakar agar Bisa Mencapai Tujuan Finansial

Ardela Nabila - Kamis, 18 Agustus 2022
Cara mengatur keuangan untuk generasi sandwich agar bisa meraih tujuan finansial.
Cara mengatur keuangan untuk generasi sandwich agar bisa meraih tujuan finansial. PeopleImages

Parapuan.co - Harus menanggung beban keuangan orang tua dan anak serta pasangan bukan berarti generasi sandwich lantas tidak bisa meraih tujuan finansial.

Pasalnya, tujuan finansial khususnya jangka panjang merupakan hal yang bisa dicapai oleh siapapun.

Hanya saja dibutuhkan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik untuk bisa merealisasikan tujuan tersebut.

Menurut konten kreator keuangan sekaligus Nyala Financial Fitness Coach, Fellexandro Ruby, generasi sandwich harus terlebih dahulu mengakui kondisinya sebelum mencari solusi untuk mencapai tujuan finansial.

"Kita akui dulu kondisi kita yang seperti ini (generasi sandwich), baru kita cari solusinya," terang Ruby dalam acara Konferensi Pers Peluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index 2022, di fX Sudirman, Senin, (15/8/2022).

Sementara itu terkait solusi yang ia maksud, terdapat tiga hal penting bagi generasi sandwich agar bisa meraih tujuan finansial.

"Solusinya sebenarnya kalau kita petakan itu sudah ada dari dulu. Intinya mengurangi pengeluaran, menambah penghasilan, dan menambah porsi yang bisa kita tabung dan investasikan," ungkapnya.

Namun di samping tiga hal tersebut, terdapat beberapa hal lain yang harus dilakukan oleh generasi sandwich. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Komunikasi dengan Orang Tua

Baca Juga: Menurut Pakar, Ini 5 Tips Hemat Raih Kebebasan Finansial untuk Generasi Sandwich

Hal penting pertama yang harus didalami oleh generasi sandwich agar bisa merealisasikan tujuan finansialnya adalah terbuka dengan orang tua.

Menurut Ruby, dari komunikasi inilah Kawan Puan bisa mulai mengambil langkah untuk perencanaan keuangan selanjutnya.

"Kalau kamu merupakan sandwich generation, pertama komunikasi dulu dengan orang tua. Karena itu yang menurut saya perlu dibereskan. Dari komunikasi ini kita bisa masuk ke langkah berikutnya," ujar Ruby.

2. Cek Kebutuhan dan Lakukan Realokasi Aset Jika Memungkinkan

Saat mengomunikasikan masalah keuangan dengan orang tua, Kawan Puan bisa mencoba melihat kembali kebutuhan mereka.

Perhatikan juga apakah ada aset milik orang tua yang masih bisa kamu realokasikan ke hal lain.

"Berikutnya adalah cek, kebutuhan orang tua sebenarnya berapa, sih? Apakah perlu sebanyak itu? Apakah dari sisi aset sebenarnya masih ada yang bisa direalokasikan?" katanya lagi.

Misalnya saja aset berupa rumah besar yang mungkin bisa dijual untuk membeli rumah yang lebih kecil, dan sisanya direalokasikan ke instrumen investasi atau aset lainnya.

"Contoh, cukup banyak sebenarnya orang tua yang tinggal di tempat yang besar, padahal anak-anak sudah keluar (dari rumah) semua. Kalau begitu, kan, (rumah) bisa direalokasikan," sambung Ruby.

Baca Juga: Generasi Sandwich, Simak 5 Tips Hemat dalam Mengatur Gaji Bulanan

"Dari kita cek kondisinya kayak gimana, kita ngobrol, kita komunikasi, baru kita bisa ke langkah selanjutnya," pungkasnya.

3. Pilih Jenis Tabungan dan Instrumen Investasi Tepat

Apabila semua masalah keuangan sudah dikomunikasikan dengan baik dan kamu memahami kondisi keuanganmu, barulah fokus menabung serta berinvestasi.

Disiplin dalam menabung dan berinvestasi merupakan kunci untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.

Hal ini tak hanya berlaku untuk generasi sandwich, tetapi juga siapapun yang memiliki tujuan finansial.

"Selanjutnya choose, pilih investasi dan tabungan yang sesuai dengan kondisi dan anggaran kita," pungkasnya.

Seiring berjalannya waktu, Kawan Puan pastinya akan bisa menambah porsi tabungan dan investasi, dengan cara mengurangi pengeluaran.

"Menurut saya, step by step, akhirnya kita bisa menambah porsi tabungan, porsi investasi, mengurangi pengeluaran, dan bisa lebih financially fit," tutup Ruby.

Baca Juga: Puan Talks: Pakar Keuangan Ungkap Tantangan Raih Kebebasan Finansial bagi Generasi Sandwich

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania