Ini Skill Wajib untuk Berkarier di Industri Teknologi Menurut Co-Founder AwanTunai

Ardela Nabila - Selasa, 16 Agustus 2022
Skill wajib untuk berkarier di industri teknologi.
Skill wajib untuk berkarier di industri teknologi. metamorworks

Pasalnya, pertumbuhan atau perkembangan memang akan selalu identik dengan rasa ketidaknyamanan.

“Jadi it is very uncomfortable dan will always be uncomfortable. Growth itu memang selalu identik dengan ketidaknyamanan,” tegasnya.

Windy bahkan menceritakan pengalamannya ketika pertama kali bekerja di salah satu perusahaan teknologi ride-hailing, Gojek.

“Contoh gampangnya saja, pas aku masuk Gojek, itu berubah banget dari yang tadinya bekerja di konsultan. Ini langsung eksekusi, harus serba cepat, itu sangat tidak nyaman,” cerita perempuan yang juga merupakan Co-Founder dan Chief Lady Boss di WomenWorks.

Meskipun begitu, keterampilan yang dimilikinya berhasil membuatnya dipromosikan hanya dalam waktu singkat.

“Dalam satu tahun, akhirnya aku dipromosikan jadi VP of Growth, itu pun jadi harus belajar lagi hal baru dan berhubungan dengan orang-orang yang mungkin juga baru dan bertanya-tanya kemampuannya seperti apa,” lanjutnya lagi.

Apalagi teknologi merupakan industri yang akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan munculnya berbagai inovasi baru.

Dengan demikian, kamu harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang akan terus ada, mulai dari perubahan sistem sampai skalabilitas di dalam industri.

Baca Juga: Lewat WomenWorks, Windy Natriavi Berambisi Dukung Perempuan Mandiri Finansial

“Dan di teknologi, it’s all about growth. Growth of the database, growth of the scalability, growth of the system, karena memang prinsip dari industri teknologi adalah, industri ini akan profitable seiring dengan pertumbuhan,” terang perempuan kelahiran 2 Juni 1990 itu.

Lebih dari itu, selain dua keterampilan tersebut, ia menekankan pentingnya bersikap asertif saat memutuskan untuk bekerja di industri ini.

“Di dunia teknologi di mana you have to be clear, assertive, jadi involves in a lot of things yang mungkin uncomfortable at first, tapi memang dibutuhkan,” tutup Windy. (*)