Jelang 17 Agustusan, Ini Fakta Hidden Gem Stasiun Ambarawa yang Jadi Lokasi Syuting Film Soekarno

Anna Maria Anggita - Minggu, 14 Agustus 2022
17 Agustusan sambil belajar sejarah di hidden gem Stasiun Ambarawa yang jadi lokasi syuting film Soekarno
17 Agustusan sambil belajar sejarah di hidden gem Stasiun Ambarawa yang jadi lokasi syuting film Soekarno PT Kereta Api Indonesia

Parapuan.co - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tinggal menghitung hari lagi. Di momen 17 Agustusan nanti ada banyak hal yang bisa dilakukan misalnya saja mengunjungi hidden gem yang jadi lokasi syuting film Soekarno, salah satunya Stasiun Ambarawa.

Mengutip dari Tribunnews, salah satu adegan yang menarik di film Soekarno yakni ketika Soekarno tiba di Surabaya setelah melakukan perjalanan memakai kereta api dari Jakarta melalui Semarang dan Yogyakarta tahun 1942.

Pada adegan tersebut, film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo menggunakan Stasiun Ambarawa sebagai lokasi Stasiun Surabaya Goebeng.

Stasiun Ambarawa ini tentunya jadi hidden gem yang memiliki berbagai fakta yang menarik dan harus diketahui oleh masyarakat luas karena mengandung sejarah, jadi simak ya!

1. Sejarah Stasiun Ambarawa

Stasiun Ambarawa
Stasiun Ambarawa NVBS

Stasiun Ambarawa yang berlokasi di Jalan Stasiun No.1, Panjang Kidul, Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang ini awalnya adalah sebuah stasiun bernama Stasiun Willem I.

Rekomendasi tempat bersejarah ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873, bersamaan dengan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa. 

Berdasarkan informasi dari heritage.kai.id, pada awal pengoperasiannya, Stasiun Willem I berfungsi sebagai sarana angkut komoditas ekspor dan transportasi militer di kawasan Jawa Tengah.

Baca Juga: Cimory Dairyland Prigen Jadi Hidden Gem di Pasuruan, Coba 4 Wahana Ini

2. Dicanangkan sebagai Museum Kereta Api

Setelah dinonaktifkan tahun 1976, hidden gem Stasiun Ambarawa dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu yang menjabat adalah Supardjo Rustam.

Adanya rencana tersebut diketahui bertujuan untuk menyelamatkan peninggalan lokomotif uap serta sebagai salah satu daya tarik wisata di Jawa Tengah.

Di sisi lain, Stasiun Ambarawa ini memiliki sejarah yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan, yakni Pertempuran Ambarawa  pada 20 Oktober 1945 sampai 15 Desember 1945.

Tidak hanya itu saja, rekomendasi tempat bersejarah Stasiun Ambarawa saat itu masih menyimpan teknologi kuno yang masih bisa dioperasikan.

3. Tempat Wisata

Hingga saat ini, Museum Kerata Api Ambarawa atau Indonesian Railway Museum (IRM) menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga prakemerdekaan RI yang meliputi sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi.

Adapun beberapa koleksi sarana perkeretapian heritage antara lain:

Baca Juga: Cari Tahu Faktanya! Ini Restoran Fine Dining yang Jadi Hidden Gem di Bintaro

- 26 Lokomotif Uap

- Empat Lokomotif Diesel

- Lima Kereta dan Enam Gerbong dari berbagai daerah.

Tentunya pengunjung yang datang ke Museum Kereta Ambarawa ini pun bukan hanya sekadar melihat saja tapi juga bisa menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang pulang-pergi (PP).

Adapun kendaraan yang digunakan yakni lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel vintage.

Selain ke Tuntang, ada pula rute kereta Api Wisata Ambarawa-Jambu-Bedono PP yang menggunakan lokomotif uap bergigi yang melewati rel bergerigi.

Diketahui rel bergerigi tersebut satu-satunya yang masih aktif di Indonesia lo.

Destinasi wisata ini selain untuk belajar sejarah juga dapat disewakan untuk berbagai kegiatan seperti:

- Pameran

- Ruang Pertemuan

- Pemotretan dan syuting

- Pesta Pernikahan

- Festival, bazar, pentas seni, workshop, maupun untuk kegiatan lainnya.

Nah, Kawan Puan, Stasiun Ambarawa ini sungguh jadi hidden gem yang menarik ya.

Kalau ada waktu mampir ke Ambarawa jangan lupa mampir dan mencoba naik lokomotifnya ya.

Baca Juga: Selain Desa Panglipuran, Ini 4 Hidden Gem Desa Adat Lainnya di Bali

(*)

Sumber: tribunnews,KAI.id
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri