3 dari 10 Anak Mengalami Stunting, Dokter Ungkap Cara Pencegahannya

Anna Maria Anggita - Sabtu, 13 Agustus 2022
Mencegah stunting pada anak.
Mencegah stunting pada anak. BbenPhotographer

Parapuan.co - Kawan Puan yang sebentar lagi akan menjadi orang tua perlu mengetahui apa itu stunting.

Di mana stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis.

Perlu dipahami kalau kekurangan gizi yang menghambat tumbuh kembang anak itu sudah terjadi sejak awal kelahiran, tapi baru terlihat saat bayi menginjak usia dua tahun.

Menurut dr. Riana Nirmala Wijaya selaku Medical Lead Bayer Consumer Health stunting menjadi kondinsi SDGs prioritas dunia.

"Ternyata prevalensi stunting atau kerdil di desa (Ciasihan) ini masih di atas 10 persen", terang dr. Riana pada PARAPUAN media trip oleh Bayer Indonesia (12/08/2022).

dr. Riana juga mengungkap kalau secara dunia, Indonesia ranking lima paling tinggi untuk stunting.

Adapun perbandingan yang dipaparkan oleh dr. Riana yakni setiap tiga dari 10 anak itu mengalami stunting.

Lantas, apa penyebab anak stunting yang perlu orang tua ketahui?

Anak yang tumbuh kerdil bukan hanya disebabkan masalah gizi, karena penyebab stunting itu multiaspek.

Baca Juga: Hari Remaja Internasional, Ini 4 Tips Menjaga Kesehatan Vagina Remaja Perempuan

  

Andi Ikhwan selaku Director of Agriculture, Entrepreneurship and Financial Inclusion, Mercy Corps Indonesia mengungkap setelah berkolaborasi dengan BKKBN, Dinas Kesehatan, dan PUPR menemukan kalau stunting juga disebabkan oleh faktor parenting.

Misalnya saja pada keluarga petani, faktor parenting akan memengaruhi jika yang bertani adalah perempuan.

"Karena biasanya yang mengelola pertaniannya itu perempuan ya kan suaminya kerja di hutan atau yang lainnya. Nah akhirnya karena perempuan ngurusin farming maka keluarganya diserahkan ke orang lain. Ini salah satu kenapa stunting itu banyak," tegas Andi.

Mengetahui adanya prevalensi angka stunting di desa Ciasihan masih cukup tinggi, maka dr. Riana pun memberikan edukasi seputar:

1. Isi Piringku

Dikarenakan stunting itu terjadi akibat kurang gizi, maka dr. Riana mengedukasi seputar Isi Piringku.

Mengutip dari Kemenkes, Isi Piringku itu menggambarkan makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari:

- 50 persen buah dan sayur,

- 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Baca Juga: Kenapa Keloid Bisa Muncul di Kulit? Yuk Simak Penjelasannya

2. Edukasi Anemia pada Ibu Hamil

dr. Riana menjelaskan kalau ibu hamil dapat mengalami masalah anemia atau kondisi kekurangan darah.

Jika memang mengidap anemia, ibu hamil harus mengonsumsi tablet tambah dan mengetahui gizi yang masuk ke tubuh seperti apa.

"Jadi sejak masa kehamilan pun kita edukasi vitamin apa yang dibutuhkan supaya tidak defisiensi," ungkap dr. Riana.

3. Pola Asuh

Tata cara cuci tangan
Tata cara cuci tangan Nattakorn Maneerat

"Terakhir pola asuh dari orang tua ke anak jadi, makanya kita kaya kasih tau untuk perilaku bersih dan sehat," kata dr. Riana.

Salah satu perilaku bersih dan sehat yang sederhana yakni mengajarkan anak untuk rutin cuci tangan.

Mempraktikkan cuci tangan yang baik serta benar, seperti sebelum dan sesudah makan maupun usai buang air kecil atau besar itu penting untuk menjaga kebersihan diri.

Kawan Puan, itulah berbagai cara pencegahan menurut dr. Riana selaku pakar yang perlu diketahui orang tua.

Dari pemaparan di atas, hendaknya menjadi pembelajaran yang baik dan pastikan lakukan cara pencegahan stunting pada anak.

Baca Juga: Kenali Faktor Risiko Terjadinya Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan

(*)

Penulis:
Editor: Arintya