Mau Mulai Pola Hidup Sehat, Ade Rai Ajak untuk Kenali Komposisi Tubuh

Anna Maria Anggita - Selasa, 26 Juli 2022
Komposisi Tubuh manusia
Komposisi Tubuh manusia torwai

Parapuan.co  - Menembus gaya hidup sehat bukan hanya soal makanan bergizi dan banyak sayuran.

Lebih dari itu, penerapan pola hidup perlu dilihat dari berbagai perspektif, salah satunya melalui komposisi tubuh terlebih dahulu. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ade Rai, binaragawan sekaligus  healthy lifestyle enthusiast seperti dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN dari Fita.

Menurutnya, tubuh manusia itu terdiri dari banyak hal, yang turut memengaruhi bagaimana pola hidup sehat yang perlu diterapkan. 

1. Cairan

Di mana saat minum, berat badan manusia akan bertambah. Kemudian saat udara keluar dari tubuh, berat badan pun akan ikut bertambah.

Maka dari itu, secara umum, berat air di badan harus tetap, mengonsumsinya pun sebaiknya jangan berlebihan, yang mana menurut kemkes.go.id disarankan sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. 

2. Tulang

Tulang mencapai bobot dan kepadatan maksimalnya di usia 30 tahun, di mana setelah itu turun secara perlahan.

Baca Juga: Inilah Kondisi Ideal untuk Hamil Sehat, Calon Orang Tua Harus Tahu!

Hendaknya terlihat bila penurunan kepadatan tulang itu menjadi tanda hal yang sehat karena jika tulang mudah keropos dan rentan retak.

Untuk terhindar dari berbagai kondisi tersebut maka kepadatan tulang harus dijaga dengan optimal, baik dari olahraga maupun pola makan.

3. Organ Tubuh

Organ tubuh terdiri dari otak, usus, paru-paru, jantung, ginjal, pembuluh darah, empedu, hingga pankreas.

Organ itu harus dijaga kesehatannya karena berperan dan penentu bagi kekuatan fungsional tubuh manusia.

4. Otot

Massa otot itu diusahakan untuk ditingkatkan, seperti berolahraga mengangkat beban.

Karena proses penuaan itu dapat menurunkan komposisi otot.

Baca Juga: Dijamin Seru, Berikut Ini Olahraga yang Menyenangkan untuk Anak

Buruknya lagi, kehilangan massa otot memengaruhi kekuatan dan daya tahan sehingga bisa menyebabkan penurunan fungsi kekebalan tubuh.

5. Lemak

Pada saat menjalankan gaya hidup sehat, usahakan untuk menurunkan kadar lemak dalam tubuh, jangan sampai meningkat.

Kadar lemak yang meningkat berhubungan dengan bertambahnya risiko penyakit degeneratif.

Selaku binarawagan, Ade Rai mengungkapkan kalau otot, tulang, organ, dan cairan masuk dalam kelompok fat-free mass .

" Fat-free mass  atau  lean body mass  yaitu bobot tubuh murni tanpa berat lemak. Banyak orang ingin menurunkan berat badan ( weight loss ), padahal sebenarnya badan yang dimaksud adalah menurunkan kadar lemak ( fat loss ) karena massa otot tetap harus dijaga," ujarnya.

Adapun beberapa faktor yang memengaruhi massa otot, di antaranya tinggi badan, tingkat kebugaran, suku, dan ras.

Di samping itu ada pula perbedaan standar massa otot antara laki-laki dan perempuan yakni:

- Untuk laki-laki massa otot dapat dikatakan baik jika proporsinya berada di angka:

Baca Juga: Buat Tubuh Berotot dan Kencang, Ini Tips melakukan Bulking untuk meningkatkan foto Masa Otot

  • 40-44 persen untuk usia 18-35 tahun
  • 36-40 persen untuk usia 36-55 tahun
  • 32-35 persen untuk usia 56-75 tahun
  • Tidak jauh dari 31 persenuntuk usia 76-85 tahun

- Sementara untuk perempuan, persentase massa otot idealnya adalah:

  • 31-33 persen untuk usia 18-35 tahun
  • 29-31 persen untuk usia 36-55 tahun
  • 27-30 persen untuk usia 56-75 tahun
  • Tidak jauh dari angka 26 persen saat usia 76-85 tahun.

Nah Kawan Puan, kamu harus memahami kalau memulai hidup sehat perlu diawali dengan pemahaman yang benar.

Sebab, dengan pemahaman yang dapat menjadi dasar untuk memperlakukan tubuh dengan baik tanpa tekanan maupun terpaksa.

Baca Juga: Ingin Mulai Hidup Sehat? Yuk Lakukan Berbagai Langkah Sederhana Ini

(*)

Sering Olahraga di Malam Hari? Ketahui Dampaknya untuk Kesehatan Tubuh