Viral Kasus Bocah di Tasikmalaya, Orang Tua Harus Tahu Gejala Depresi Anak

Anna Maria Anggita - Jumat, 22 Juli 2022
Kenali tanda depresi yang dialami anak korban perundungan di Tasikmalaya
Kenali tanda depresi yang dialami anak korban perundungan di Tasikmalaya spukkato

Parapuan.co  - Kasus meninggalnya bocah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang beberapa hari ini heboh di media massa sungguh mengundang keprihatinan.

Pasalnya bocah 11 tahun ini meninggal setelah mengalami perundungan, di mana korban dipaksa untuk bersetubuh dengan kucing oleh teman-temannya.

Setelah kejadian itu, anak laki-laki yang masih menginjak bangku SD ini pun tidak mau makan dan minum.

Dilansir dari Kompas.com, korban pun jadi sering melamun dan menyendiri hampir seminggu sekali.

Usut punya usut, korban mengalami depresi setelah dipaksa cabuli kucing, dan ia mengeluhkan rasa sakit hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Sayangnya, nyawa korban pun tidak tertolong saat perawatan berlangsung.

Belajar dari kasus yang dialami oleh anak laki-laki asal Kabupaten Tasikmalaya ini, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kesehatan mental anak dan tentunya mengetahui tanda-tanda depresi yang dialami oleh si kecil.

Dilansir dari WebMD, berikut ini beberapa tanda depresi pada anak yang wajib diketahui oleh orang tua, simak ya!

- Marah dan menarik diri dari kehidupan sosial

Baca Juga: Kenali 4 Penyebab Distimia, Ternyata Faktor Lingkungan Bisa Memengaruhi

- Munculnya perasaan sedih dan putus asa yang terus menerus

- Menjadi lebih sensitif terhadap penolakan

- Perubahan nafsu makan, baik meningkat atau menurun

- Perubahan pola tidur, antara kesulitan atau istirahat berlebihan

- Energi yang lebih rendah

- Muncul keluhan fisik seperti sakit di bagian perut dan kepala

- Tidak merespons pada berbagai kegiatan yang ada di rumah atau sekolah, hingga kehilangan hobi 

- Merasa diri tidak berharga

Baca Juga: Mengenal Distimia, Gangguan Depresi yang Terjadi dalam Jangka Waktu Panjang

- Konsentrasi terganggu

- Memikirkan tentang kematian atau bunuh diri.

Hal lain yang perlu dipahami lagi yakni memang tidak semua anak memiliki gejala depresi yang sama, tapi orang tua harus memperhatikan apakah ada perubahan signifikan pada anak.

Misalnya perubahan pada penampilan, nilai akademik jadi buruk, bahkan kehilangan minat untuk sekolah.

Apabila anak mengalami berbagai gejala depresi setidaknya selama dua minggu, orang tua harus segera membawa anak ke dokter untuk mengetahui penyebabnya sekaligus mendapatkan perawatan yang tepat.

Disarankan juga untuk konsultasi ke profesional kesehatan mental khusus anak agar si kecil bisa ditangani.

Mengenai perawatan depresi pada anak-anak mungkin serupa dengan orang dewasa termasuk:

- Psikoterapi (konseling)

- Mengonsumsi obat-obatan atas resep dokter

Biasanya dokter anak menyarankan psikoterapi terlebih dahulu dan mempertimbangkan obat antidepresan sebagai pilihan jika tidak ada perbaikan yang signifikan pada kondisi anak.

Selama pengobatan depresi berlangsung, orang tua harus memantau kondisi anak setiap saat, supaya jika terjadi suatu hal bisa segera dibawa ke profesional kesehatan mental.

Baca Juga: Harga Diri Rendah Membuat Orang Rentan Terhadap Depresi, Ini Alasannya

(*)

Sumber: Kompas.com,WebMD
Penulis:
Editor: Linda Fitria